Audio

Friday, August 15, 2014

My Pedo Seongsaeng

Author : Black Ave
Rate : M
Genre : Romance, Friendship
Warn : Pedophile, YAOI, Genderswitch
Pairing : SiHan slight! HanChul
Summary : Siwon seorang guru olahraga, yang tertarik pada murid namjanya bernama Hankyung. Ia pun mencoba mendekati Hankyung, tetapi karena sahabat Hankyung, mengetahui bahwa ia menginginkan namja cilik itu, Heechul terus berada di dekatnya dan melindungi Hankyung.


~Happy Reading~



Hari ini murid-murid belajar roll depan saat pelajaran OR. Beberapa murid ada yang dapat langsung menguasai, ada pula yang tidak.

"Hankyungieeee~ ajari aku.. jebal jebal jebal~" rengek seorang yeoja.
"Arraseo Chullie.. kau ini manja sekali eoh." kata namja yang di panggil Hankyungie itu.
"Hehehe.. manja sekali-kali tak apa kan?"
"Kim Heechul, ayo kau berlatih lagi!" kata Choi seonsaeng.
"Ne seonsaeng. Baru saja aku meminta Hankyung mengajariku." jawab Heechul -yeoja manja itu-
Choi seonsaeng a.k.a Choi Siwon hanya menghela nafas. Ia tak boleh egois sekarang. Tak boleh. Dihadapan murid-muridnya.Siwon pun berlalu membiarkan Heechul bersama Hankyung.
Heechul menyeringai melihat kepergian sang guru.Hankyung pun akhirnya mengajari Heechul. Heechul senang ketika Siwon seonsaeng menatap mereka dengan tatapan cemburu. Ia pun tertawa puas dalam hati.


~My Pedo Seonsaeng~




Hankyung berdiri diam di dekat gerbang sekolah. Melihat ke arah hujan yang tak berhenti. Seseorang menatapnya dari jauh. Orang itu pun menghampiri Hankyung yang hanya diam.
“Hankyung?” panggil orang itu.
“Eh? Oh seonsaeng. Ne ada apa?” tanya Hankyung.
“Terjebak hujan? Mau seonsaeng antar?” tanya guru tersebut.
“Aniya, tak perlu. Saya ingin menunggu sampai berhenti.”
“Tapi, kelihatannya hujan ini tak akan berhenti sampai malam.” Kata sang guru yang tak lain adalah Siwon.
Hankyung terdiam. Jika iya hujan tak akan berhenti sampai malam, maka ia tak akan bisa pulang. Hankyung pun memutuskan ikut dengan Siwon.
“Baiklah seonsaeng. Saya tak ingin pulang terlalu malam.” Jawab Hankyung.
Siwon tersenyum. Ia merangkul Hankyung.
“Kajja, kita harus cepat sebelum hujan bertambah deras.” Balas Siwon.

Mereka pun telah masuk kedalam mobil. Baju mereka terlihat basah karena terkena hujan. Siwon menyalakan mobilnya dan mulai menjalankannya. Tak ada percakapan di antara mereka.
“Oh ya, di mana rumahmu?” tanya Siwon.
“Tepat di sebelah pemakaman.” Jawab Hankyung.
“Sebelah? Pemakaman??” ulang Siwon.
“Nde, sebelah pemakaman. Memangnya kenapa seonsaeng?” tanya Hankyung yang bingung dengan reaksi Siwon.
Siwon berpikir sejenak. Disebelah pemakaman bukannya tidak ada rumah? Batin Siwon
“Seonsaeng fokus!” teriak Hankyung ketika melihat mereka akan menabrak sebuah truk.
Siwon segera sadar dan memutar kemudi mobil dan mobil Siwon menabrak sebuah pohon. Dengan reflek Siwon segera melindungi Hankyung. Hankyung memejamkan matanya. Tak ada rasa sakit sama sekali. Ia pun memberanikan diri membuka matanya. Ia melihat sang guru mendekapnya. Hankyung mulai panik ketika melihat darah keluar dari kepala Siwon.
“Seonsaeng! Gwaechanayo???” tanya Hankyung panik.
Siwon membuka matanya. Ia menatap Hankyung lalu tersenyum.
“Ne, gwaechana. Hanya luka ringan. Kau tak apa kan?” tanya Siwon.
Hankyung mengangguk. Mereka keluar dari mobil yang menabrak pohon dan melihat truk yang hampir menabrak mereka tidak kenapa-kenapa.
“Seonsaeng, duduklah sebentar, kepalamu masih mengeluarkan darah.” Kata Hankyung lalu menarik Siwon untuk duduk di bawah pohon. Siwon pun duduk menuruti kata Hankyung. Hankyung membuka tasnya dan mengambil sebuah handuk dan menyiram handuk kecil itu dengan air minumnya, setelah itu ia membasuh luka sang guru. Siwon menahan perih ketika handuk itu membersihkan darah di kepalanya. Setelah membersihkan darah di kepala Siwon, Hankyung mengambil sebuah plester untuk luka dan menempelkannya di dahi Siwon.
“Nah, sudah selesai. Lain kali jangan melamun seonsaeng.” Kata Hankyung sambil tersenyum.
“Nde, mianhae malah membuatmu semakin telat pulang.” Kata Siwon.
“Tidak apa, seonsaeng.”
“Apa rumahmu masih jauh dari sini?” tanya Siwon.
“Umm.. lumayan jauh..”
Siwon melihat ke sekelilingnya. Hari sudah semakin malam, mobilnya rusak dan tak bisa dijalankan, mana lagi handphonenya kehabisan battery. Siwon melihat sebuah hotel yang tak begitu jauh dari tempat mereka berada.
“Bagaimana kalau kita menginap disana? Lagi pula besokkan libur, nanti aku akan menelpon orang tuamu untuk memberitahu keadaanmu. Handphone seonsaeng mati, dan tak ada taksi yang lewat di daerah ini.” Kata Siwon sambil menunjuk sebuah hotel yang tak jauh dari tempat mereka beristirahat.
“Baiklah, tapi saya tak dapat berganti pakaian.” Kata Hankyung.
“Nanti kita cari di pertokoan dekat sini. Yang penting kita check in dulu, setelah itu baru kita pergi mencari pakaian.” Jelas Siwon.
“Hmm.. baiklah, lalu bagaimana dengan mobil seonsaeng?”
“Sepertinya kita perlu bantuan orang-orang untuk memindahkannya.”
Siwon pun melihat pengemudi truk tadi sedang ingin menjalankan truknya. Ia segera menghampiri truk itu.
“Permisi pak, bisa minta bantuannya sebentar?”

~My Pedo Seonsaeng~

Setelah selesai mengurusi mobil dan check in di hotel, Hankyung dan Siwon beristirahat sebentar di kamar. Siwon melihat pada jam yang bertengger di dinding.
“Ayo, kita pergi cari pakaian.” Ajak Siwon.
“Ah ne kajja..” kata Hankyung.
Mereka pun pergi keluar hotel.

Mereka melewati sebuah toko pakaian. Dan masuk ke toko itu.
“Pilih lah 2 pasang pakaian. Nanti seonsaeng bayar.” Kata Siwon.
Hankyung mengangguk dan segera mencari pakaian yang sekiranya cocok untuknya.
Siwon menunggu Hankyung yang masih mencari pakaian. Ia sendiri telah menemukan pakaian yang cocok untuknya.
Setelah menemukan pakaian yang pas untuknya Hankyung berjalan mendekati Siwon.
“Sudah? Berikan bajunya kepada seonsaeng.” Kata Siwon.
Hankyung memberikan pakaian yang ia pilih ke Siwon tanpa mengatakan apa pun.
Setelah membayar Siwon menatap Hankyung bingung.
“Han, gwaechanayo?” tanya Siwon.
Hankyung hanya mengangguk. Saat ia melihat keluar toko ia melihat ke arah bulan pada malam hari. Hankyung hanya melamun. Siwon pun yang tak ingin berlama-lama di toko pun segera menggendong Hakyung lalu keluar dari toko.
Hankyung kaget akan perlakuan Siwon. Tanpa ia sadari wajahnya memerah.
Siwon tertawa kecil.
“Kau malu, hm?” tanya Siwon.
“Aniya! S-saya engga malu kok..” jawab Hankyung.
“Jangan terlalu formal, lalu kalau tidak malu apa?” goda Siwon.
“Umm.. arraseo. Hanya takut jatuh..”  jawab Hankyung asal.
“Tenang aja ga akan jatuh kok. Oh ya, kalau di luar sekolah panggil hyung saja ya.”
“Huh? Ok hyung.”

~My Pedo Seonsaeng~

Hankyung keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Siwon menatap Hankyung. Siwon berusaha agar nafsunya tak mengambil alih akal sehatnya. Hankyung tak memperdulikan tatapan Siwon dan langsung memakai pakaiannya.
Mereka pun bersantai sambil menonton TV. Tak ada percakapan apa pun di antara mereka. Hankyung fokus pada film yang sedang mereka tonton. Saat ada adegan yang tak seharusnya ia lihat, Hankyung menutup wajahnya yang entah kenapa memerah karena melihat sedikit adegan itu. Hankyung menutup wajahnya dengan tangannya. Siwon yang melihat itu tertawa.
“Tak apa, lihat saja.. kau juga harus tau hal-hal seperti itu. Ya, tapi jangan sampai ketagihan melihat hal seperti itu.” Kata Siwon.
“M-maksudnya apa h-hyung?” tanya Hankyung gugup.
“Ya maksudnya jangan sampai karena melihat hal seperti itu kau jadi ingin mencoba, ya atau hal yang lainnya.” Jawab Siwon.
Hankyung memberanikan diri melihat film itu dan membulatkan matanya kaget.
“Huaaaaa~ aku tak mau melihatnya lagi!” Hankyung menutup wajahnya dengan bantal. Lalu menutup tubuhnya dengan selimut sampai kepala.
Siwon tertawa geli melihat tingkah Hankyung.
“Jangan terlalu sering dekat dengan Heechul, nanti kau jadi yeoja tau hahaha~” goda Siwon.
“Yaaa! Tidak mungkin hyung!”
“Mungkin saja jika kau tidak mau mencoba menonton film ini dan tetap dekat kepada Heechul..” Siwon tetap menggoda Hankyung. Hankyung pun kesal dikerjai terus oleh sang guru pun mendudukkan dirinya.
“Baiklah baiklah! Aku akan menontonnya!” kata Hankyung kesal.
Hankyung menonton film itu. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang bereaksi di bagian bawahnya.
Hankyung yang menyadari ada sesuatu yang tak beres pun mulai gelisah. Siwon yang mengetahui apa yang terjadi pada Hankyung hanya menyeringai tipis dan tetap menonton.
“A.. aku tak sanggup menonton lebih jauh! Aku mau tidur!” Hankyung menutup wajahnya dengan selimut. Siwon hanya diam tak bereaksi. Hankyung melihat Siwon melakukan sesuatu di bawah selimut dan berteriak.
“KYAAAA!!! Hyungg!!! A-ap-apa yang k-k-kau l-lak-lakukan?!” Hankyung shock dan menutup wajahnya dengan bantal.
Siwon tertawa melihat Hankyung yang seperti yeoja.
“Hahaha~ kau seperti yeoja saja. Hyung hanya memuaskan diri sendiri, memangnya kau mau membantu, hm?” goda Siwon.
“Enggak akan! Aku normal hyung!” jawab Hankyung kesal. Hankyung tidur dengan membelakangi Siwon. Siwon mengambil  remote TV dan mematikan TV. Ia pun tidur di sebelah Hankyung dan memeluk namja cilik itu dari belakang.
“Kau yakin?” goda Siwon lalu menggesekkan penisnya ke belahan butt Hankyung.
Hankyung menggigit bibir bawahnya. Ia hanya mengangguk. Siwon menyeringai melihat Hankyung seperti itu.
“Baiklah kalau kau memang normal. Hyung tak akan mengerjaimu lagi.” Kata Siwon.
Hankyung menghela nafas lega.
“Tapi, hyung akan membuatmu menjadi abnormal.” Siwon pun meremas butt Hankyung.
“S-s-seonsaeng.. he-hentikan..” kata Hankyung yang berusaha menahan desahannya.
“Ssttt.. sudah kubilang jangan panggil seperti itu di luar sekolah.” Kata Siwon lalu meremas-remas kuat butt Hankyung.
“Hngghh.. a..arraseo, t-tapi he-hentikan itu..” kata Hankyung.
Siwon tak mengubris perkataan Hankyung dan melepas celana Hankyung dan meraih penis milik Hankyung dan mengocoknya.
“Ahh aahh h-hyunghh..” Hankyung menahan tangan Siwon.
“Kenapa lagi, hm?” tanya Siwon.
“Jangan lakukan itu. Aku belum siap.” Kata Hankyung.
“Baiklah baiklah, tapi aku tak mau melihatmu menggunakan apapun.”
“M-maksudnya?”
Siwon melepaskan pakaian Hankyung dan mebuat namja cilik itu full naked di hadapannya.
“H-hyung.. k-kenapa a-aku h-ha-harus seperti ini?” tanya Hankyung dengan wajah yang merah.
“Tak apa.. hyung ingin melihat tubuhmu secara langsung seperti ini.”
“Hyung pedophile!” teriak Hankyung lalu menunduk.
“Memang, lalu kenapa?”  Siwon memeluk tubuh Hankyung. Lalu mengelus-elus butt mulus Hankyung.
Hankyung tak menjawab apa pun.
“Sejak dulu hyung ingin kau jadi milik hyung tetapi, sahabat yeojamu itu berada di dekatmu. Dan hyung tak memiliki kesempatan untuk mendapatkanmu. Ya sudah, hyung hanya bersabar saja.”
“H-hyung gay?” Siwon menangguk sebagai jawaban.
“Kenapa hyung malah menyukaiku? Bukannya banyak namja lain selainku?”
“Karena hati hyung memilihmu.”
Jawaban yang singkat tapi dapat membuat bungkam kedua manusia itu.
“Lalu, apa yang harus kulakukan?”
“Jadi milikku.”
Hankyung diam. Ia tak tahu harus menjawab apa.
“Bagaimana? Kau mau?”
“Aku tak harus memuaskanmu kan?”
“Untuk saat ini tidak perlu.”
“Berarti suatu saat aku harus melakukan itu?”
“Yap, mungkin saat kau lulus SMP.”
“Kalau aku menolak menjadi milikmu?”
“Aku akan mengejarmu, dan terus mengejarmu sampai aku dapat memilikimu seutuhnya.”
“Kalau tidak direstui?”
“Kita pergi dari Korea.”
“Kemana?”
“Ke negara yang mengizinkan kita bersama.”
Mereka berdua diam.
“Aku mau tidur.” Hankyung memejamkan matanya.
“Tunggu.” Siwon membalik tubuh Hankyung dan memeluknya.
“Kenapa hyung?” tanya Hankyung bingung.
“Poppo dulu..” kata Siwon.
“Haissh.. aku bukan kekasihmu hyung.” Hankyung membalikkan tubuhnya membelakangi Siwon.
“Kalau gitu aku akan menjadikan dirimu milikku.” Siwon bersiap memasukkan penisnya ke dalam hole Hankyung.
“Stop! Jangan lakukan apapun!” Hankyung membalikan tubuhnya dan menatap Siwon kesal.
Siwon hanya diam melihat tatapan Hankyung tersebut.
“Apa yang harus kulakukan?” tanya Hankyung dengan nada jutek.
“Menjadi kekasihku.”
Hankyung mendengus kesal.
“Arraseo aku milikmu hyung. Jangan ganggu aku lagi.” Hankyung segera memejamkan matanya.
Siwon tertawa pelan.
“Good night, Hannie.” Siwon mencium dahi Hankyung lalu memejamkan matanya.
Hankyung membuka matanya melihat sekilas ke arah Siwon. Ia mencibir sang guru. Lalu membalikan badannya dan tidur pulas.


~T.B.C

No comments:

Post a Comment