Audio

Sunday, August 17, 2014

Saat Terakhir


Author : Black Ave
Pairing : SiHan
Genre : Angst, Romance
Summary : Hankyung seorang pelukis jalanan yang mencukupi kehidupannya dengan melukis. Suatu saat dia bertemu dengan pengusaha kaya bernama Choi Siwon. Tapi, hubungan mereka tak dapat bertahan lama karena Hankyung harus pergi meninggalkan semua kebahagian duniawinya.

~Happy Reading~


Seorang namja memasuki sebuah taman yang cukup ramai. Ia membawa peralatan-peralatan melukis. Ya, namja itu adalah seorang pelukis jalanan. Ia meletakkan peralatan melukisnya lalu duduk di sebuah kursi kecil yang telah ia bawa.
“Uhuk.. uhuk... apakah memang hari ini dingin atau kekebalan tubuhku yang semakin menurun?” gumam namja itu. Ia menjawab pertanyaannya dalam hati.
Namja tersebut mulai melukis pemandangan tepi danau dekat taman tersebut. Tanpa disadari seorang pemuda gagah nan tampan memandanginya dari jauh. Pemuda itu akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri pelukis tersebut.
“Permisi, bolehkah saya melihat Anda melukis?” tanya pemuda itu.
“Oh, boleh saja. Silahkan duduk.. uhukk.. maaf.” Kata namja pelukis itu.
Pemuda itu memperhatikan namja itu melukis. Gambar yang sungguh indah bagi sang pemuda.
“Maaf, bolehkah saya mengetahui nama Anda?” tanya sang pemuda dengan sopan.
“Hum? Hankyung imnida.” Jawab Hankyung sambil tersenyum.
“Choi Siwon imnida.” Kata pemuda yang bernama Siwon itu.
Setelah itu tak ada perbincangan di antara mereka. Tiba-tiba pandangan Hankyung mengabur. Darah segar keluar dari hidungnya. Tak lama kemudian Hankyung pingsan. Siwon menjadi melihat Hankyung yang pingsan.


~Saat Terakhir~


Hankyung terbaring di rumah sakit. Siwon dengan setia menunggu hingga namja itu sadar. Ia merasa bertanggung jawab atas pingsannya namja berkulit pucat itu.
Tak lama kemudian Hankyung pun terbangun.
“Saya.... ada dimana?” tanya Hankyung.
“Anda di rumah sakit. Anda pingsan saat melukis. Bagaimana keadaan Anda?” jawab Siwon tanpa mengurangi kesopanannya.
Hankyung terdiam.
“Apa dokter mengatakan sesuatu kepadamu?”
“Ya ada. Sebaiknya Anda istiraht terlebih dahulu. Dokter menyarankan begitu.” Kata Siwon menahan Hankyung yang ingin mendudukkan dirinya.
“Aku harus kembali berkarya. Uhukk.. hanya dengan melukis uhuk..uhukk.... aku bisa menghidupi diriku.” Jelas Hankyung.
“Dokter mengatakan kau harus beristirahat dan tak boleh keluar dari rumah sakit atau kau tak akan bertahan lebih dari 2 bulan!” Siwon berkata dengan penuh emosi. Ia tak mau kehilangan namja yang baru dikenalnya dalam waktu dekat itu.
Hankyung terdiam kembali. Ia... tak akan bertahan.. lebih dari 2 bulan? Hankyung menitihkan air matanya.
“Maaf hyung. Aku.. tak bermaksud..” Siwon ingin menghapus air mata Hankyung tetapi tangannya di tepis oleh Hankyung.
“Tak apa... di dunia ini memang tak akan pernah ada orang yang dapat selamat dari penyakit sepertiku ini.. hikss..  aku hanya ingin... hikss.. mengisi hari-hariku hiks.. dengan hal-hal yang membuatku senang.. agar hiks.. saat aku meninggalkan dunia ini hiks.. aku meninggal dengan bahagia hiks.. hikss..” kata Hankyung disela isakkannya.
“Jangan berkata seperti. Kau pasti bisa sembuh. Percaya itu.” Kata Siwon mencoba menyemangai Hankyung.
“Apa lagi?! Bukankah kau sudah dengar bahwa aku tak bisa hidup lebih dari 2 bulan?! Aku hanya manusia sampah yang tak berguna!! Percuma juga aku hidup!” Hankyung menutup wajahnya dengan tangannya dan menangis tersedu-sedu.
Kali ini Siwon yang terdiam.
“Hyung, kau pasti bisa sembuh. Kau harus yakin itu.. jangan kalah dengan penyakitmu hyung...” gumam Siwon. Siwon memeluk Hankyung.
“Ku tahu, kita baru kenal beberapa jam yang lalu. Tapi, entah kenapa... aku tak ingin melihatmu menyerah begitu saja.. jika memang suatu saat Tuhan akan mengambilmu, bolehkah aku menjadi sumber kebahagiaan baru untukmu, mengisi sisa waktumu di dunia ini? Setidaknya biarkan aku menemanimu..” kata Siwon. Hankyung mengangguk sebagai jawabannya.


~Saat Terakhir~


Siwon memasuki ruang rawat orang yang sangat ia sayangi.
“Hyung, lihat aku bawa apa?” kata Siwon yang menunjukkan sebuket bunga lily kesukaan Hankyung.
“Bunga lily kesukaanku.. gomawo Wonnie..” Hankyung tersenyum dan mengambil buket bunga tersebut.
“Kau suka hyung?”
“Kau tahu jawabannya,”
Siwon tersenyum mendengar jawaban Hankyung. Ia menatap namja itu. Namja itu tetap terlihat manis walaupun kulitnya sudah pucat dan memakai topi untuk menutupi kepalanya yang sudah tak berambut lagi.
Sebenarnya apa penyakit namja itu?

~Flash Back~

“Keluarga dari Hankyung-ssi?” tanya seorang dokter.
“Saya teman dekatnya.” Jawab Siwon.
“Mari keruangan saya sebentar.” Kata sang dokter lalu berjalan ke ruangannya diikuti oleh Siwon.

“Sebenarnya apa penyakitnya?” tanya Siwon penasaran.
“Leukimia stadium akhir.” Jawab sang dokter.
Siwon terdiam mendengar perkataan sang dokter.
“Ia tak pernah menceritakannya kepadamu?  Namja itu terlalu tertutup..” dokter menghela nafasnya.
“Ia sudah memiliki penyakit ini 4 tahun lalu. Karena telat diketahui penyakitnya sudah memasuki stadium 2. Ia berasal dari keluarga yang bukanlah orang berada. Ia hanya menyanggupi untuk kemoterapi selama 1 tahun. Karena tak ingin menyusahkan keluarganya ia pergi tanpa di ketahui siapa pun. Ia sudah sering keluar masuk rumah sakit ini sejak 4 tahun lalu. Ia meminta agar saya tak memberitahu keberadaannya kepada keluarganya. Semua keluarganya sudah mengira bahwa ia telah meninggal dunia. Tetapi, selama ini namja itu tinggal di tempat yang berbeda-beda agar tak dapat diketahui oleh keluarganya. Tak sedikit orang-orang menemukannya pingsan di taman ketika melukis. Dulu dia sangat menyukai seni tari. Tetapi karena stamina tubuhnya semakin menurun ia memilih mencari hobi baru yang tak membuang banyak tenanga dan tidak terlalu membuatnya kelelahan. Dan akhirnya ia menjadi seorang pelukis jalanan yang mungkin sudah pas-pas-an untuk membeli kebutuhan hidupnya, berupa makan dan obat-obatan.” Jelas sang dokter.
Siwon tertegun mendengar penuturan sang dokter.
“Dari semua orang yang menolongnya, mereka hanya membiayai administrasi awal sebelum namja itu di rawat. Selebihnya tak ada yang peduli padanya. Karena ia selalu berada di luar lingkungan rumah sakit / tempat tinggal daya tahan tubuhnya semakin menurun dari waktu ke waktu. Mungkin ia hanya dapat bertahan 2 bulan jika di rawat sungguh-sungguh di rumah sakit. Tetapi, kalau dibiarkan di lingkungan bebas, hidupnya tak lebih dari 1 bulan.” Lanjut sang dokter.
“Apa tak ada hal yang bisa kita lakukan agar dia dapat sembuh?” tanya Siwon.
“Sayangnya tidak.. kemoterapi pun sudah tak dapat menyembuhkannya.” Jawab sang dokter dengan mimik sedih.
“Dia adalah orang yang periang sebelum ia mendapat penyakit ini. Sayangnya kau akan jarang melihatnya tersenyum. Ia menjadi tertutup karena penyakitnya.”
“Baiklah jika begitu yang akan terjadi. Aku akan membiayai semua pengobatannya. Aku juga akan menemaninya dan membuatnya riang seperti dulu.” Siwon memutuskan tindakannya.
Sang dokter tersenyum. Ia pun akan berusaha agar dapat membebaskan Hankyung dari penyakitnya.

~Flash Back Off~

Siwon merasa senang. Ia dapat mengembalikan senyum Hankyung yang sudah hilang sejak lama.
“Hyung, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.”
“Apa itu? Katakan saja.”
“Saranghae hyung..” Hankyung terdiam. Sedetik kemudian ia tersenyum.
“Nado saranghae, Wonnie.” Siwon mendekap Hankyung, seakan Hankyung adalah sebuah benda rapuh yang jika ia terlalu kasar pada benda itu, benda itu akan hancur menjadi debu.
Pada hari itu mereka pun resmi menjadi sepasang kekasih.
“Hyung, mau ketaman?”
“Tentu. Aku terlalu bosan berdiam diri dikamar.” Kata Hankyung lalu memanyunkan bibirnya.
“Hahaha, jangan begitu hyung sayang.” Siwon mencium bibir Hankyung sekilas.
Hankyung menunduk. Menyembunyikan wajahnya yang memerah.
Siwon mendorong kursi roda mendekati kasur yang di tempati Hankyung.
“Hyung lucu sekali..” goda Siwon sambil menggendong Hankyung, memindahkan namja manis itu ke kursi roda.
“Ya ya ya, aku tau Siwonnie.” Kata Hankyung yang sudah bosan di gombali namja kekar itu

Mereka pun pergi ke taman di rumah sakit. Hankyung melihat-lihat ke sekeliling taman. Walau tak seindah taman tempat ia melukis, ia tetap senang.
“Hyung, ingin mengambar sesuatu?” tanya Siwon.
“Um.. ne, mungkin pemandangan taman ini bagus juga untukku gambar.” Jawab Hankyung.
Siwon mengambil peralatan menggambar yang biasa Hankyung gunakan lalu menempatkannya di hadapan namja manis itu.
“Wonnie, coba kau duduk di kursi itu.” Hankyung menunjuk sebuah kursi di depannya. Tepat berada di depan sebuah air mancur. Siwon pun menurutinya.
“Nah, begitu.. terus seperti itu ne.” Kata Hankyung sambil tersenyum. Ia pun mulai melukis Siwon yang sedang duduk di hadapannya. Siwon tersenyum sambil menatap Hankyung yang sedang menggambar. Walau ia tersenyum tatapannya kepada Hankyung terlihat begitu menyakitkan, seakan-akan ia akan kehilangan namja itu tak lama lagi. Dan memang itu kenyataannya. Ia akan kehilangan namja itu untuk selamanya.

“Sudah jadi~” kata Hankyung dengan nada riang. Siwon hanya tersenyum lalu menghampiri Hankyung. Ia memandangi gambar Hankyung. Persis seperti aslinya.
“Bagaimana?” tanya Hankyung menatap Siwon.
“Bagus kok, kau sangat hebat dalam menggambar hyung.” Puji Siwon.
“Ah~ gomawo..” kata Hankyung senang.
Siwon berusaha tersenyum dihadapan Hankyung. Tak lama lagi, ia sudah tak dapat melihat senyum Hankyung.
“Hyung, tutup matamu.”  Kata Siwon.
“Huh? Untuk apa??” tanya Hankyung.
“Sudah, turuti saja.”
Hankyung pun menutup matanya.
“Nah, sudah.. memangnya ada apa?” tanya Hankyung penasaran.
Siwon memasangkan sebuah kalung yang terdapat huruf ‘SH’.
“Buka matamu, hyung.” Hankyung membuka matanya dan memegang kalung yang di pasangkan oleh Siwon.
“SH? Siwon Hankyung?” tanya Hankyung yang sedikit bingung. Siwon tersenyum lalu menangguk.
“Aigoo~ gomawo Wonnie..” Hankyung memeluk Siwon.
“Tidak perlu berterima kasih, hyung.” Balas Siwon lalu membalas pelukan Hankyung.
“Tidak, itu harus kuucapkan..” kata Hankyung lalu menatap Siwon.
“Kau telah menjadi cahaya baru dalam hidupku, kau juga yang telah memberiku kebahagiaan selama ini, kau juga yang telah menemaniku sampai aku dapat bertahan selama ini. Kau juga lah yang telah mengisi kekosongan hari-hariku dan hatiku. Kau terlalu baik untukku, sampai membuatku tak ingin meninggalkanmu. Kau telah membuatku belajar menghargai hidupku, membuatku belajar untuk mencintai orang lain dan diriku sendiri. Kau telah mengajarkanku apa arti dari sebuah kehidupan itu. Tentu saja aku harus berterima kasih kepadamu.” Kata Hankyung sambil tersenyum.
“Terima kasih untuk semuanya.”
“Terima kasih juga telah mau menjadi permaisuri di hatiku.”
Siwon mendekatkan wajahnya, lalu mencium bibir Hankyung dengan lembut. Ciuman yang penuh perasaan dan kasih sayang. Tak ada nafsu maupun hasrat dalam ciuman mereka. Siwon pun melepas ciuman mereka dan tersenyum.
“Sudah hampir malam, kau harus balik ke kamar hyung.”
“Kamar? Haahh.. baiklah~ kajja.” Jawab Hankyung dengan nada kecewa.

~Saat Terakhir~

Hari ini adalah hari yang membahagiakan. Hankyung dan Siwon mengadakan pertunangan. Walau di dalam ruang rawat Hankyung, prosesi pertunangan itu berjalan lancar. Mereka pun sudah resmi bertunangan.
“Chukkae hyung..” ucap Ryeowook seorang namja imut kepada Siwon. Ryeowook berusahan agar tangisannya tidak keluar karena melihat sepasang kekasih yang bisa dikatakan memiliki hubungan yang rumit ini. Ikatan cinta diantara mereka sangat kuat. Mereka tetap terlihat tegar walau mereka akan terpisah tak lama. Yesung yang menyadari itu mendekap Ryeowook dan mengelus-elus punggung namja mungil itu.
Teman-teman dekat Siwon yang menghadiri itu sudah tak dapat membendung tangisnya.
“Kenapa.. kalian menangis?” tanya Hankyung bingung.
Mereka tak dapat menjawab.
“Kalian... kalian berdua telah membuat kami kagum. Kisah cinta kalian sungguh lah rumit. Walaupun begitu, kalian berhasil melalui berbagai masa-masa sulit dengan kekuatan cinta kalian yang luar biasa. Kami..” seorang namja berwajah angelic sudah tak dapat menahan tangisnya lebih lama. Ia memeluk Hankyung erat.
“Kami harap Tuhan akan berbaik hati dan membiarkanmu bertahan lebih lama.” Kata mereka semua bersamaan. Siwon yang sedari tadi diam kini menitihkan air matanya. Melihat teman-temannya, dan menyadari waktunya bersama Hankyung tak akan bertahan lama.
Hankyung menyadari apa yang orang-orang itu tangisi, ia pun tersenyum.
“Tenang lah.. kami pasti akan bisa bertahan lebih dari ini. Kalian harus yakin itu!” kata Hankyung memberi semangat kepada orang-orang di kamar itu. Perlahan-lahan semua orang mulai tersenyum dan mengangguk.
“Ya kami yakin.” Gumam mereka.


Semakin lama keadaan Hankyung semakin memburuk. Siwon selalu dengan setia menemani Hankyung. Siwon terlihat resah melihat Hankyung yang terus terlelap sejak 2 hari yang lalu. Ia tak mau kehilangan namja itu terlalu cepat. Setidaknya biarkan ia mengucapkan selamat tinggal untuk namja manis itu. Siwon menggenggam tangan Hankyung erat dan terus menciumi punggung tangan Hankyung yang sudah terlihat sangat pucat.
“Hyung, sadarlah.. secepat itukah engkau akan meninggalkanku? Tak inginkah dirimu melihatku untuk terakhir kalinya?” gumam Siwon. Detak jantung Hankyung semakin melemah. Siwon tak dapat membendung tangisnya lebih lama.
Siwon menunduk. Ia tak ingin melihat Hankyung yang keadaannya membuatnya merasakan sakit yang teramat dalam di hatinya.
Sebuah keajaiban terjadi. Hankyung bangun dari tidur panjangnya. Ia melihat Siwon yang menangis dihadapannya.
“Siwonnie..” panggil Hankyung.
“Hyung? Ne hyung?” Siwon segera menoleh dan mempererat genggaman tangan mereka.
“Jangan menangis. Kau membuatku tak tega meninggalkanmu. Jaga dirimu baik-baik, jangan tangisi kepergianku, maafkan aku tak dapat menemanimu lebih lama, carilah penggantiku.” Ucap Hankyung menatap Siwon dengan tatapan sendu.
“Hyung.. aku tak bisa mengganti posisimu dalam hatiku. Biarkanlah aku tetap mencintaimu sampai kapan pun.”
“Baiklah, jika itu maumu. Aku tak akan memaksa. Berhentilah menangis Wonnie. Buat aku terlelap dengan kebahagiaan. Aku tak ingin terlelap di akhiri dengan tangisanmu.” Hankyung menghapus air mata Siwon dan tersenyum. Siwon pun tersenyum. Ia ingin Hankyung tidur saat melihat senyumnya, bukan tangisannya.
“Semoga kau bahagia disana.. jangan lupakan aku,hyung.” Kata Siwon.
“Tentu tidak, Wonnie. Saranghae..”
“Nado saranghae, hyung..” Siwon mencium bibir Hankyung untuk terakhir kalinya. Hankyung memejamkan matanya saat Siwon menciumnya. Detak jantung Hankyung telah berhenti.
Siwon melepaskan ciumannya. Ia menatap Hankyung penuh kasih sayang. Hankyung telah pergi, meninggalkan Siwon di dunia ini.
“Izinkan aku menikahinya sebelum ia dikuburkan.” Kata Siwon kepada sang dokter yang menemani mereka.
“Kau sudah di izinkan.” Kata sang dokter.

~Saat Terakhir~

Pernikahan itu berjalan dengan lancar. Di akhiri tangisan para hadirin yang kagum dan juga terharu atas kisah cinta kedua anak manusia itu. Pernikahan yang khidmat tetapi, terlihat sangat menyakitkan.
Hankyung di dandani seperti pengantin perempuan yang sangat cantik dengan wajah yang pucat itu. Selama pernikahan berlangsung, Hankyung dibaringkan di dalam peti.
Akhirnya Siwon dan Hankyung menjadi sepasang suami-istri. Walau Siwon akan menjalankan hari-harinya tanpa keberadaan sang istri.
Setelah misa pernikahan mereka berdua, dilanjuti dengan misa sebelum mengantarkan Hankyung ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah misa ke 2 selesai, orang-orang bergotong royong membawa peti yang di tempati Hankyung lalu menguburkan namja itu. Para hadirin pernikahan itu juga menghadiri acara pemakaman Hankyung. Setelah peti di tutupi tanah, perlahan-lahan orang-orang mulai pergi dari pemakaman tersebut, kecuali Siwon. Siwon bersimpuh didepan nisan. Ia mengelus-elus batu nisan tersebut.
“Satu jam saja aku sudah dapat mencintaimu, tapi untukku, melupakanmu butuh waktu yang cukup lama, mungkin.. sampai akhir hayatku. Aku hanya ingin mengucapkan selamat jalan, hyung. Saranghae.” Ucap Siwon lalu mencium batu nisan itu.
Tanpa ia sadari sebuah cahaya putih berada di belakangnya.
“Nado saranghae, Wonnie..”
Ketika Siwon berbalik, cahaya itu lenyap dalam sekejap. Siwon merasa menginjak sesuatu. Ia melihat sebuah kalung bertuliskan ‘SH’. Ia mengambil kalung tersebut dan memakainya.
“Aku tahu kau tak akan meninggalkanku, hyung.” Siwon pergi dari pamakaman tersebut.

~E.N.D~

Need Comment, guys! 

Friday, August 15, 2014

My Pedo Seongsaeng

Author : Black Ave
Rate : M
Genre : Romance, Friendship
Warn : Pedophile, YAOI, Genderswitch
Pairing : SiHan slight! HanChul
Summary : Siwon seorang guru olahraga, yang tertarik pada murid namjanya bernama Hankyung. Ia pun mencoba mendekati Hankyung, tetapi karena sahabat Hankyung, mengetahui bahwa ia menginginkan namja cilik itu, Heechul terus berada di dekatnya dan melindungi Hankyung.


~Happy Reading~



Hari ini murid-murid belajar roll depan saat pelajaran OR. Beberapa murid ada yang dapat langsung menguasai, ada pula yang tidak.

"Hankyungieeee~ ajari aku.. jebal jebal jebal~" rengek seorang yeoja.
"Arraseo Chullie.. kau ini manja sekali eoh." kata namja yang di panggil Hankyungie itu.
"Hehehe.. manja sekali-kali tak apa kan?"
"Kim Heechul, ayo kau berlatih lagi!" kata Choi seonsaeng.
"Ne seonsaeng. Baru saja aku meminta Hankyung mengajariku." jawab Heechul -yeoja manja itu-
Choi seonsaeng a.k.a Choi Siwon hanya menghela nafas. Ia tak boleh egois sekarang. Tak boleh. Dihadapan murid-muridnya.Siwon pun berlalu membiarkan Heechul bersama Hankyung.
Heechul menyeringai melihat kepergian sang guru.Hankyung pun akhirnya mengajari Heechul. Heechul senang ketika Siwon seonsaeng menatap mereka dengan tatapan cemburu. Ia pun tertawa puas dalam hati.


~My Pedo Seonsaeng~




Hankyung berdiri diam di dekat gerbang sekolah. Melihat ke arah hujan yang tak berhenti. Seseorang menatapnya dari jauh. Orang itu pun menghampiri Hankyung yang hanya diam.
“Hankyung?” panggil orang itu.
“Eh? Oh seonsaeng. Ne ada apa?” tanya Hankyung.
“Terjebak hujan? Mau seonsaeng antar?” tanya guru tersebut.
“Aniya, tak perlu. Saya ingin menunggu sampai berhenti.”
“Tapi, kelihatannya hujan ini tak akan berhenti sampai malam.” Kata sang guru yang tak lain adalah Siwon.
Hankyung terdiam. Jika iya hujan tak akan berhenti sampai malam, maka ia tak akan bisa pulang. Hankyung pun memutuskan ikut dengan Siwon.
“Baiklah seonsaeng. Saya tak ingin pulang terlalu malam.” Jawab Hankyung.
Siwon tersenyum. Ia merangkul Hankyung.
“Kajja, kita harus cepat sebelum hujan bertambah deras.” Balas Siwon.

Mereka pun telah masuk kedalam mobil. Baju mereka terlihat basah karena terkena hujan. Siwon menyalakan mobilnya dan mulai menjalankannya. Tak ada percakapan di antara mereka.
“Oh ya, di mana rumahmu?” tanya Siwon.
“Tepat di sebelah pemakaman.” Jawab Hankyung.
“Sebelah? Pemakaman??” ulang Siwon.
“Nde, sebelah pemakaman. Memangnya kenapa seonsaeng?” tanya Hankyung yang bingung dengan reaksi Siwon.
Siwon berpikir sejenak. Disebelah pemakaman bukannya tidak ada rumah? Batin Siwon
“Seonsaeng fokus!” teriak Hankyung ketika melihat mereka akan menabrak sebuah truk.
Siwon segera sadar dan memutar kemudi mobil dan mobil Siwon menabrak sebuah pohon. Dengan reflek Siwon segera melindungi Hankyung. Hankyung memejamkan matanya. Tak ada rasa sakit sama sekali. Ia pun memberanikan diri membuka matanya. Ia melihat sang guru mendekapnya. Hankyung mulai panik ketika melihat darah keluar dari kepala Siwon.
“Seonsaeng! Gwaechanayo???” tanya Hankyung panik.
Siwon membuka matanya. Ia menatap Hankyung lalu tersenyum.
“Ne, gwaechana. Hanya luka ringan. Kau tak apa kan?” tanya Siwon.
Hankyung mengangguk. Mereka keluar dari mobil yang menabrak pohon dan melihat truk yang hampir menabrak mereka tidak kenapa-kenapa.
“Seonsaeng, duduklah sebentar, kepalamu masih mengeluarkan darah.” Kata Hankyung lalu menarik Siwon untuk duduk di bawah pohon. Siwon pun duduk menuruti kata Hankyung. Hankyung membuka tasnya dan mengambil sebuah handuk dan menyiram handuk kecil itu dengan air minumnya, setelah itu ia membasuh luka sang guru. Siwon menahan perih ketika handuk itu membersihkan darah di kepalanya. Setelah membersihkan darah di kepala Siwon, Hankyung mengambil sebuah plester untuk luka dan menempelkannya di dahi Siwon.
“Nah, sudah selesai. Lain kali jangan melamun seonsaeng.” Kata Hankyung sambil tersenyum.
“Nde, mianhae malah membuatmu semakin telat pulang.” Kata Siwon.
“Tidak apa, seonsaeng.”
“Apa rumahmu masih jauh dari sini?” tanya Siwon.
“Umm.. lumayan jauh..”
Siwon melihat ke sekelilingnya. Hari sudah semakin malam, mobilnya rusak dan tak bisa dijalankan, mana lagi handphonenya kehabisan battery. Siwon melihat sebuah hotel yang tak begitu jauh dari tempat mereka berada.
“Bagaimana kalau kita menginap disana? Lagi pula besokkan libur, nanti aku akan menelpon orang tuamu untuk memberitahu keadaanmu. Handphone seonsaeng mati, dan tak ada taksi yang lewat di daerah ini.” Kata Siwon sambil menunjuk sebuah hotel yang tak jauh dari tempat mereka beristirahat.
“Baiklah, tapi saya tak dapat berganti pakaian.” Kata Hankyung.
“Nanti kita cari di pertokoan dekat sini. Yang penting kita check in dulu, setelah itu baru kita pergi mencari pakaian.” Jelas Siwon.
“Hmm.. baiklah, lalu bagaimana dengan mobil seonsaeng?”
“Sepertinya kita perlu bantuan orang-orang untuk memindahkannya.”
Siwon pun melihat pengemudi truk tadi sedang ingin menjalankan truknya. Ia segera menghampiri truk itu.
“Permisi pak, bisa minta bantuannya sebentar?”

~My Pedo Seonsaeng~

Setelah selesai mengurusi mobil dan check in di hotel, Hankyung dan Siwon beristirahat sebentar di kamar. Siwon melihat pada jam yang bertengger di dinding.
“Ayo, kita pergi cari pakaian.” Ajak Siwon.
“Ah ne kajja..” kata Hankyung.
Mereka pun pergi keluar hotel.

Mereka melewati sebuah toko pakaian. Dan masuk ke toko itu.
“Pilih lah 2 pasang pakaian. Nanti seonsaeng bayar.” Kata Siwon.
Hankyung mengangguk dan segera mencari pakaian yang sekiranya cocok untuknya.
Siwon menunggu Hankyung yang masih mencari pakaian. Ia sendiri telah menemukan pakaian yang cocok untuknya.
Setelah menemukan pakaian yang pas untuknya Hankyung berjalan mendekati Siwon.
“Sudah? Berikan bajunya kepada seonsaeng.” Kata Siwon.
Hankyung memberikan pakaian yang ia pilih ke Siwon tanpa mengatakan apa pun.
Setelah membayar Siwon menatap Hankyung bingung.
“Han, gwaechanayo?” tanya Siwon.
Hankyung hanya mengangguk. Saat ia melihat keluar toko ia melihat ke arah bulan pada malam hari. Hankyung hanya melamun. Siwon pun yang tak ingin berlama-lama di toko pun segera menggendong Hakyung lalu keluar dari toko.
Hankyung kaget akan perlakuan Siwon. Tanpa ia sadari wajahnya memerah.
Siwon tertawa kecil.
“Kau malu, hm?” tanya Siwon.
“Aniya! S-saya engga malu kok..” jawab Hankyung.
“Jangan terlalu formal, lalu kalau tidak malu apa?” goda Siwon.
“Umm.. arraseo. Hanya takut jatuh..”  jawab Hankyung asal.
“Tenang aja ga akan jatuh kok. Oh ya, kalau di luar sekolah panggil hyung saja ya.”
“Huh? Ok hyung.”

~My Pedo Seonsaeng~

Hankyung keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Siwon menatap Hankyung. Siwon berusaha agar nafsunya tak mengambil alih akal sehatnya. Hankyung tak memperdulikan tatapan Siwon dan langsung memakai pakaiannya.
Mereka pun bersantai sambil menonton TV. Tak ada percakapan apa pun di antara mereka. Hankyung fokus pada film yang sedang mereka tonton. Saat ada adegan yang tak seharusnya ia lihat, Hankyung menutup wajahnya yang entah kenapa memerah karena melihat sedikit adegan itu. Hankyung menutup wajahnya dengan tangannya. Siwon yang melihat itu tertawa.
“Tak apa, lihat saja.. kau juga harus tau hal-hal seperti itu. Ya, tapi jangan sampai ketagihan melihat hal seperti itu.” Kata Siwon.
“M-maksudnya apa h-hyung?” tanya Hankyung gugup.
“Ya maksudnya jangan sampai karena melihat hal seperti itu kau jadi ingin mencoba, ya atau hal yang lainnya.” Jawab Siwon.
Hankyung memberanikan diri melihat film itu dan membulatkan matanya kaget.
“Huaaaaa~ aku tak mau melihatnya lagi!” Hankyung menutup wajahnya dengan bantal. Lalu menutup tubuhnya dengan selimut sampai kepala.
Siwon tertawa geli melihat tingkah Hankyung.
“Jangan terlalu sering dekat dengan Heechul, nanti kau jadi yeoja tau hahaha~” goda Siwon.
“Yaaa! Tidak mungkin hyung!”
“Mungkin saja jika kau tidak mau mencoba menonton film ini dan tetap dekat kepada Heechul..” Siwon tetap menggoda Hankyung. Hankyung pun kesal dikerjai terus oleh sang guru pun mendudukkan dirinya.
“Baiklah baiklah! Aku akan menontonnya!” kata Hankyung kesal.
Hankyung menonton film itu. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang bereaksi di bagian bawahnya.
Hankyung yang menyadari ada sesuatu yang tak beres pun mulai gelisah. Siwon yang mengetahui apa yang terjadi pada Hankyung hanya menyeringai tipis dan tetap menonton.
“A.. aku tak sanggup menonton lebih jauh! Aku mau tidur!” Hankyung menutup wajahnya dengan selimut. Siwon hanya diam tak bereaksi. Hankyung melihat Siwon melakukan sesuatu di bawah selimut dan berteriak.
“KYAAAA!!! Hyungg!!! A-ap-apa yang k-k-kau l-lak-lakukan?!” Hankyung shock dan menutup wajahnya dengan bantal.
Siwon tertawa melihat Hankyung yang seperti yeoja.
“Hahaha~ kau seperti yeoja saja. Hyung hanya memuaskan diri sendiri, memangnya kau mau membantu, hm?” goda Siwon.
“Enggak akan! Aku normal hyung!” jawab Hankyung kesal. Hankyung tidur dengan membelakangi Siwon. Siwon mengambil  remote TV dan mematikan TV. Ia pun tidur di sebelah Hankyung dan memeluk namja cilik itu dari belakang.
“Kau yakin?” goda Siwon lalu menggesekkan penisnya ke belahan butt Hankyung.
Hankyung menggigit bibir bawahnya. Ia hanya mengangguk. Siwon menyeringai melihat Hankyung seperti itu.
“Baiklah kalau kau memang normal. Hyung tak akan mengerjaimu lagi.” Kata Siwon.
Hankyung menghela nafas lega.
“Tapi, hyung akan membuatmu menjadi abnormal.” Siwon pun meremas butt Hankyung.
“S-s-seonsaeng.. he-hentikan..” kata Hankyung yang berusaha menahan desahannya.
“Ssttt.. sudah kubilang jangan panggil seperti itu di luar sekolah.” Kata Siwon lalu meremas-remas kuat butt Hankyung.
“Hngghh.. a..arraseo, t-tapi he-hentikan itu..” kata Hankyung.
Siwon tak mengubris perkataan Hankyung dan melepas celana Hankyung dan meraih penis milik Hankyung dan mengocoknya.
“Ahh aahh h-hyunghh..” Hankyung menahan tangan Siwon.
“Kenapa lagi, hm?” tanya Siwon.
“Jangan lakukan itu. Aku belum siap.” Kata Hankyung.
“Baiklah baiklah, tapi aku tak mau melihatmu menggunakan apapun.”
“M-maksudnya?”
Siwon melepaskan pakaian Hankyung dan mebuat namja cilik itu full naked di hadapannya.
“H-hyung.. k-kenapa a-aku h-ha-harus seperti ini?” tanya Hankyung dengan wajah yang merah.
“Tak apa.. hyung ingin melihat tubuhmu secara langsung seperti ini.”
“Hyung pedophile!” teriak Hankyung lalu menunduk.
“Memang, lalu kenapa?”  Siwon memeluk tubuh Hankyung. Lalu mengelus-elus butt mulus Hankyung.
Hankyung tak menjawab apa pun.
“Sejak dulu hyung ingin kau jadi milik hyung tetapi, sahabat yeojamu itu berada di dekatmu. Dan hyung tak memiliki kesempatan untuk mendapatkanmu. Ya sudah, hyung hanya bersabar saja.”
“H-hyung gay?” Siwon menangguk sebagai jawaban.
“Kenapa hyung malah menyukaiku? Bukannya banyak namja lain selainku?”
“Karena hati hyung memilihmu.”
Jawaban yang singkat tapi dapat membuat bungkam kedua manusia itu.
“Lalu, apa yang harus kulakukan?”
“Jadi milikku.”
Hankyung diam. Ia tak tahu harus menjawab apa.
“Bagaimana? Kau mau?”
“Aku tak harus memuaskanmu kan?”
“Untuk saat ini tidak perlu.”
“Berarti suatu saat aku harus melakukan itu?”
“Yap, mungkin saat kau lulus SMP.”
“Kalau aku menolak menjadi milikmu?”
“Aku akan mengejarmu, dan terus mengejarmu sampai aku dapat memilikimu seutuhnya.”
“Kalau tidak direstui?”
“Kita pergi dari Korea.”
“Kemana?”
“Ke negara yang mengizinkan kita bersama.”
Mereka berdua diam.
“Aku mau tidur.” Hankyung memejamkan matanya.
“Tunggu.” Siwon membalik tubuh Hankyung dan memeluknya.
“Kenapa hyung?” tanya Hankyung bingung.
“Poppo dulu..” kata Siwon.
“Haissh.. aku bukan kekasihmu hyung.” Hankyung membalikkan tubuhnya membelakangi Siwon.
“Kalau gitu aku akan menjadikan dirimu milikku.” Siwon bersiap memasukkan penisnya ke dalam hole Hankyung.
“Stop! Jangan lakukan apapun!” Hankyung membalikan tubuhnya dan menatap Siwon kesal.
Siwon hanya diam melihat tatapan Hankyung tersebut.
“Apa yang harus kulakukan?” tanya Hankyung dengan nada jutek.
“Menjadi kekasihku.”
Hankyung mendengus kesal.
“Arraseo aku milikmu hyung. Jangan ganggu aku lagi.” Hankyung segera memejamkan matanya.
Siwon tertawa pelan.
“Good night, Hannie.” Siwon mencium dahi Hankyung lalu memejamkan matanya.
Hankyung membuka matanya melihat sekilas ke arah Siwon. Ia mencibir sang guru. Lalu membalikan badannya dan tidur pulas.


~T.B.C

Monday, August 11, 2014

Kiss Me Boy

Genre : Romance
Rate : M
Pairing : SiHan
Warn : Genderswitch, NC - 21
Summary : Hankyung seorang sexy dancer di salah satu nightclub yang juga memiliki profesi lain, selain sebagai seorang sexy dancer. Ia terkenal dikalangan para orang-orang yang berpengaruh di Korea. Ia pun juga seorang mahasiswi yang cantik dan lumayan populer di universitasnya, tapi tak ada yang menyadari pekerjaannya. Sampai suatu saat....


~Kiss Me Boy~


Malam pun tiba, dan itu saatnya Hankyung memulai pekerjaannya. Saat lagu terputar Hankyung pun mulai menari di temani beberapa sexy dancer lainnya. Tiba-tiba ia melihat seorang namja yang ia kenali. Choi Siwon. Salah satu mahasiswa populer seperti dirinya di universitasnya. Oh tidak! Itu bisa berbahaya jika Siwon mengetahui keberadaannya di nightclub ini. Reputasinya sebagai anak populer di sekolah bisa hancur karena itu semua. Walaupun sedikit takut Hankyung tetap menari agar tidak di marahi bossnya. Pandangannya tak lepas dari Siwon yang berjalan ke bar. Ia terlihat memesan sebuah soju.

1..
2..
3..
5..
6..

6 botol soju? Kenapa dia meminum sebanyak itu? Hankyung tahu Siwon adalah seorang murid teladan yang baik. Tapi, kenapa dia seperti itu? Banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam kepala Hankyung. Lagu pun selesai. Hankyung dan para sexy dancer lainnya berhenti menari. Hankyung berjalan ke bar. Ia memesan segelas beer. Ia melihat ke arah Siwon yang ternyata berada di sebelahnya. Siwon telah menghabiskan 4 botol soju. Hankyung bingung bagaimana Siwon bisa tahan meminum sebanyak itu. Ia melihat Siwon yang mulai kehilangan kesadarannya.
"Ah noona... apa kau tak pernah menyadari bahwa aku menunggumu, dan mengininkanmu menjadi milikku sejak dulu huh? Noona-ya..." Siwon meracau tidak jelas.
Noona? Siapa yang dimaksudnya? batin Hankyung.
Siwon pun melihat kearah Hankyung yang sedari tadi menatapnya.
"Han noona? Kau..?" Siwon mendekati Hankyung dengan keadaan setengah mabuk.
"Eh... nde Siwon. Sebaiknya kau duduk saja, jangan banyak bergerak." Hankyung menahan Siwon dan membantunya kembali duduk. Siwon menurut kepada Hankyung. Hankyung pun kembali ketempat duduknya dan meminum beer yang ia pesan tadi.
"Noona, eum.. kau terlihat lebih cantik malam ini daripada biasanya." racau Siwon.
"Hum? Gomawo Siwon. Ngomong-ngomong, aku baru melihatmu disini. Ada apa tiba-tiba kau kesini?" tanya Hankyung.
"Oh, karena suatu masalah." jawab Siwon.
"Mau bercerita?"
"Nde. Sebenarnya ini karena mu, noona."
"Huh? Aku?"
"Nde. Apa kau tidak menyadari bahwa aku selama ini menunggumu agar kau melihatku, dan menyadari bahwa aku mencintaimu?" Hankyung terdiam. Mengapa ia tak pernah menyadari itu. Ia cenderung berpikir negative. Padahal...
Hankyung tersenyum pada Siwon.
"Kau juga tidak menyadari bahwa aku membalas perasaanmu." balas Hankyung.
Siwon kaget. Hankyung membalas perasaannya?
"Noona? Ini bukan khayalanku kan? Kau di sini dan mengatakan kau membalas perasaanku?" tanya Siwon yang masih memiliki kesadaran. Yah, walau hanya beberapa persen.
"Nde, ini nyata. Kau tidak mempercayainya?" balas Hankyung. Ia mendekat kepada Siwon lalu memeluk lehernya.
"Aku disini, dan aku menjadi milikmu sekarang." bisik Hankyung dengan nada yang terdengar eeerrr..... menggoda?
Siwon tersenyum. Namja itu memberi segelas soju kepada Hankyung.
"Untuk merayakan hari jadi kita?"
Hankyung mengambil gelas tersebut.
"Nde. Merayakan hari jadi kita." balas Hankyung.
Mereka pun bersulang dan minum bersama. Siwon terlihat sudah mabuk berat. Hankyung pun mengantarkan Siwon pulang.


~Kiss Me Boy~


"Ugh.. kau berat sekali chagiya.." kata Hankyung sambil menggotong tubuh Siwon memasuki apartment milik Siwon.
"Berikan kunci apartmentmu,chagi." kata Hankyung ketika merek sampai di depan pintu apartment Siwon. Siwon pun merogoh sakunya mencari kunci apartmentnya.
Setelah menemukannya ia memberikan ke yeoja di hadapannya.
Hankyung membuka pintunya, lalu membawa Siwon ke kamar terdekat. Ia merebahkan tubuh Siwon di kasur.
Hankyung pun mengambil baju milik Siwon lalu, mengganti baju Siwon dengan yang baru. Ketika ingin membuka kancing kemeja Siwon, Siwon menahan tangan Hankyung.
"Aku belum ingin tidur noona." kata Siwon. Ia menarik Hankyung ke pelukkannya. Membenamkan wajahnya di ceruk leher putih nan mulus milik Hankyung. Menghirup aroma wangi dari tubuh Hankyung.
"Lalu? Apa yang kau inginkan?" tanya Hankyung dengan sabar.
"Sebuah permainan sebelum tidur.. sepertinya seru umm.." Siwon mulai menciumi leher Hankyung dan membuat tanda kemerahan di sana.
"Unghh.. as your wish ma boy.." Hankyung menyeringai. Ia menarik wajah Siwon lalu mencium bibir Siwon dengan ganas. Siwon melumat bibir plum Hankyung. Ciuman mereka pun makin panas. Tangan Siwon yang tak bisa diam pun membuka dress milik Hankyung lalu meremas-remas butt sexy milik Hankyung.
Desahan pun keluar dari bibir Hankyung. Siwon membalik posisi mereka dan menindih badan Hankyung.

Tangan Siwon mengelus punggung mulus Hankyung dan melepas kaitan branya. Tubuh bagian atas milik Hankyung pun terekspose di depan Siwon. Siwon meremas payudara milik Hankyung.
"Ahh aahh sshhh Siwonnie.." desah Hankyung
Siwon mulai menciumi perut Hankyung yang masih rata. Menandai semua bagian  tubuh Hankyung bahwa Hankyung adalah miliknya.
Ciumannya pun semakin turun dan berhenti di depan vagina milik Hankyung. Ia menjilati bagian klitoris Hankyung. Perlakuannya itu pun membuat Hankyung mendesah semakin keras.
"Ahh janganhh ngghh be berhenti ahhh" kata Hankyung disela desahannya.
Siwon memasukkan lidahnya kedalam vagina milik Hankyung dan menjilati dinding dalam vagina Hankyung.
Hankyung menarik Siwon lalu membalik posisi mereka.
"Giliranku memuaskanmu, sayang." kata Hankyung.
Hankyung pun membuka celana Siwon serta dalamannya. Lalu menjilati penis Siwon yang sudah tegang.
Siwon memejamkan matanya menikmati sentuhan Hankyung. Hankyung mengocok cepat penis Siwon yang sudah mengeluarkan precum. Lalu menjilati cairan itu. Hankyung pun menggoda Siwon dengan memperlambat kocokan pada penis Siwon.
"Asshh jangan nakal baby.." kata Siwon yang sedang tak ingin di goda seperti itu oleh Hankyung.
Hankyung hanya tertawa kecil mendengar perkataan Siwon. Hankyung pun duduk di atas perut berabs Siwon.
"Langsung ke bagian inti?" tanya Hankyung dengan nada yang seduktif.
Siwon pun langsung membalik posisi mereka.
"Tentu baby." Siwon langsung mencium bibir Hankyung. Dengan perlahan Siwon memasukkan penisnya ke dalam vagina milik Hankyung. Desahan Hankyung tertahan karena Siwon masih tak melepaskan pautan bibir mereka dan mencium Hankyung semakin ganas. Akhirnya Siwon melepas ciuman mereka dan mulai menggenjot bagian bawah mereka dengan pelan dan berhati-hati. Ia tak mau kekasihnya merasa kesakitan.
"Mhh mmhh sshh fasteerrhh.." pinta Hankyung.
Siwon pun menuruti permintaan Hankyung. Permainan mereka menjadi semakin panas dan menggairahkan. Tak lama kemudan Siwon sampai pada klimaksnya.
Siwon jatuh diatas tubuh Hankyung lalu mencium sekilas bibir Hankyung.
"Good night,noona. Have a nice dream nde." kata Siwon lalu merebahkan tubuhnya di samping Hankyung. Ia menarik selimut sampai menutupi bagian leher mereka. Mereka pun terlelap dalam mimpi indah.



~Kiss Me Boy~


Siwon terbangun. Ia tak menemukan seorang yeoja yang menemaninya tadi malam. Ia memutuskan diam sejenak di balik selimutnya.
"Morning~ baru bangun um?" sapa seorang yeoja yang membawa nampan sambil tersenyum.
"Noona? Um, ne.. noona masak apa?" tanya Siwon.
“Omelet dan segelas susu untukmu.” Kata yeoja itu yang tak lain adalah Hankyung. Ia meletakkan nampan tersebut di atas nakas yang berada di samping kasur.
“Huum.. aku tidak lapar noon.” Kata Siwon.
“Ayolah, kau harus makan sedikit saja, ne?” kata Hankyung. Hankyung duduk di samping Siwon dan mengelus pipi namja tampan itu.
“Baiklah, setelah sebuah permainan di pagi hari.” Kata Siwon. Hankyung mendengus pelan.
“Tidak ada jatah sebelum kau makan.” Kata Hankyung menyeringai.
“Oh ya? Baiklah, kita buktikan siapa yang akan menang.” Balas Siwon.
Hankyung berdiri dan berlari dari Siwon.
“Kejar dan tangkap aku, kalau kau tak dapat menangkapku kau harus makan terlebih dahulu lalu baru mendapat jatah pagi, jika kau menangkapku kau boleh mendapatkan jatah pagi terlebih dahulu.” Teriak Hankyung dari jauh. Hankyung pun bersembunyi di tempat yang ia rasa sulit dicari oleh Siwon.
Siwon pun mencari di mana Hankyung berada. Ia tak dapat menemukan Hankyung dimanapun. Belum Siwon berkata apa pun.

“Kyaaaa!! Cicak!!” Hankyung keluar dari tempat persembunyiannya dan terjatuh. Siwon tersenyum melihat Hankyung yang kaget.
“Aku menemukanmu noona.” Siwon menyeringai, ia mendekati Hankyung dan memeluknya.
“Nde, kau berhasil menemukanku.” Kata Hankyung yang memeluk leher Siwon.
“Kau harus memberikan jatahku, noon.”
“Nde, pasti ku berikan~”
Siwon pun memojokkan Hankyung lalu mencium bibirnya dengan kasar. Siwon meremas-remas payudara Hankyung. Hankyung pun menekan tengkuk Siwon dan membuat ciuman mereka semakin panas. Hankyung merapatkan tubuhnya pada tubuh Siwon, lalu menggesek bagian selangkangannya ke selangkangan milik Siwon. Siwon melepas ciuman mereka, lalu menggendong Hankyung sambil meremas butt sexy Hankyung. Hankyung memeluk leher Siwon dan kembali mencium bibir Siwon. Siwon mendudukkan Hankyung di atas meja makan. Siwon melepas kancing kemeja Hankyung. Setelah kemeja Hankyung lepas, Siwon menghisap dengan penuh nafsu, salah satu payudara Hankyung. Hankyung mendongak tak tahan akan rasa nikmat yang ia rasakan.
"Uhhh.. kau ummhh suka nhh, hm?" tanya Hankyung sambil menekan kepala Siwon.
Siwon mengangguk dan menjilat pentil payudara Hankyung. Hankyung yang menyadari Siwon tak menggunakan sehelai benang pun menyeringai dan meremas penis besar Siwon. Siwon pun bereaksi akibat ulah Hankyung. Siwon menarik sebuah kursi, lalu duduk di kursi tersebut. Ia membantu Hankyung untuk turun dari meja dan duduk di pangkuannya.

Tanpa aba-aba, Siwon langsung memasukkan penis besarnya ke dalam vagina Hankyung.
"Akkhh.. jangan terlalu kasar.." rintih Hankyung.
Penis Siwon sudah tertanam penuh dalam tubuh Hankyung. Siwon mendiamkan penisnya dalam vagina Hankyung.
Hankyung memegang tangan Siwon lalu mengarahkannya ke payudaranya yang tegang. Mengerti apa maksud Hankyung, ia meremas-remas payudara milik Hankyung.
"Ahh aahh aahh.. terushh aahhh.." desah Hankyung.
Selagi mendesah Hankyung mulai menaik-turunkan tubuhnya. Siwon menikmati kegiatan yang sedang mereka lakukan. Hankyung mempercepat gerakan pinggulnya. Siwon yang mulai bosan dengan posisi mereka pun menggendong Hankyung dan membawanya kekamar tanpa mengeluarkan penisnya.
Mereka sampai di kamar, Siwon merebahkan Hankyung di kasur, dan mengambil sebuah vibrator yang berukuran lumayan besar. Ia memasukkan vibrator tersebut ke dalam hole Hankyung yang belum pernah terjamah sama sekali. Ia menyalakan vibrator tersebut dengan kecepatan yang tak dapat dikatakan pelan tersebut.
"Aakkhh... aahh aahh... uuhhh... Siwonnie.. aahh hentikan... akkhh.." rintih Hankyung.
Siwon tak mengubris perkataan Hankyung, nafsunya telah mengambil semua akal sehatnya. Siwon menggenjot kasar pada bagian bawah mereka.
"Ahh aahh sshh... stop.. aahh hentikan... akhh.. hentikan vibrator itu.. sshhh.." Hankyung menitihkan air matanya. Ia tak dapat menahan rasa perih yang bersarang pada holenya.
Siwon tetap tak menanggapi Hankyung hingga akhirnya...
"Aahhh noona-yaa..." Siwon mengeluarkan spermanya yang tak sedikit itu. Walau begitu, Hankyung belum dapat bernafas lega. Siwon belum menghentikan vibrator yang masih bergetar di hole Hankyung. Tak lama kemudian Siwon mematikan vibrator tersebut dan mencabutnya. Ia segera menghapus air mata Hankyung dan mencium bibirnya.
"Mianhae noona, aku menyakitimu.." lirih Siwon.
"Gwaechana.. noona tidak apa-apa sayang." Hankyung mengelus pipi Siwon.
Siwon menatap Hankyung dengan khawatir.
"Jeongmal noona?"
"Nde jeongmalyo."
"Noona, boleh aku bertanya?"
"Apa pun itu katakanlah."
"Noona, kenapa saat itu ada di nightclub? Apa noona bekerja disitu?"
Hankyung terdiam sejenak. "Nde, noona bekerja disitu. Wae?"
"Oh gwaechana. Bekerja sebagai apa?"
"Sexy dancer dan..." Hankyung menggantungkan kalimatnya.
"Dan apa?"
"Sebagai pemuas juga."
Siwon terdiam. Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepalanya.
"Kenapa bekerja seperti itu?"
"Untuk membayar kuliah. Lagi pula aku tak dapat melakukan apa pun selain menari. Dan suatu saat ada seseorang yang menawariku perkejaan itu dan ia berkata aku akan mendapatkan bayaran yang lumayan untuk biaya kuliahku." jelas Hankyung.
Siwon hanya dapat menghela nafas.
"Mulai sekarang aku tak ingin kau bekerja disitu. Aku tak mau kau di sentuh orang lain selain diriku noona."
"As your wish.. besok noona akan berhenti. Tapi, setelah itu noona harus kerja apa?"
"Noona tidak perlu pikirkan masalah itu. Aku akan membantumu dalam masalah itu." jawab Siwon sambil tersenyum.
"Itu akan merepotkanmu." lirih Hankyung.
"Tak apa. Daripada aku harus merelakan kekasihku disetubuhi namja lain?" Siwon memeluk Hankyung erat.
Hankyung hanya tersenyum. "You're mine, noona." Siwon mencium bibir Hankyung lembut. Siwon melepaskan ciuman singkat mereka. "Istirahatlah noona." kata Siwon. "Nde, kau juga chagi." Hankyung memeluk Siwon dan mereka terlelap, beristirahat setelah kegiatan melelahkan.


~End~


Comment di tunggu~

Sunday, August 10, 2014

Opera

Author : Black Ave
Genre : horror, supernatural
Rate : PG
Cast : All SJ Member
Summary : Eunhyuk seorang pemain opera. Bagian dari demon yang sedang ingin menguasai bumi. Setiap orang yang ikut menjadi pemain opera, akan terikat dengan sang demon yang tanpa mereka sadari mengambil alih kehidupan mereka.

~Happy Reading~


"Kau sudah tau kan tugas mu?"
"Iya, Tuan."
"Kalau begitu kau akan mendapatkan imbalanmu nanti."



~Opera~



"Hi guys!" sapa seorang namja yang terlihat sangat bersemangat.
"Hi Hyukkie, kenapa tiba-tiba mengumpulkan kita disini?" tanya seorang namja bergigi kelinci.
Namja yang dipanggil Hyukkie itu hanya tersenyum.
"Aku mau mengundang kalian ke acara pertunjukan opera ku nanti malam. Mungkin setelah melihatnya kalian akan tertarik untuk mengikutinya hehe.." balas namja itu yang di panggil Hyukkie atau bernama Lee Hyuk Jae itu.
"Oh.. jam berapa?" tanya namja berwajah cantik bernama Heechul.
"10 malam, hyung."
"Apa? Kenapa malam sekali?" protes Zhoumi namja kelebihan tinggi itu.
Tiba-tiba seseorang tak di kenal menghampiri mereka.
"Pertunjukkan opera? Jam 10 malam? Aku akan datang." kata seorang namja yang terlihat dingin mengambil selembar brosur pertunjukan opera.
Eunhyuk -Lee HyukJae- terkaget melihat namja itu. Ia mengenal namja itu. Namja itu datang untuk mengawasinya. Eunhyuk terlihat membeku.
"Hei! Hyukkie, gwaechana??" tanya Leeteuk sang tetua di antara mereka.
"Kau siapa?" tanya Ryeowook namja imut yang sedari tadi hanya diam.
"Aku? Aku penggemar opera. Jarang sekali orang Korea membuat sebuah pertunjukan opera. Namaku, Kyuhyun. Cho Kyuhyun." kata namja tak di kenal itu.
Eunhyuk terdiam. Kyuhyun tersenyum kepadanya. Bukan! Itu bukan senyuman. Itu sebuah seringaian yang ia tunjukkan kepada Eunhyuk.

Kyuhyun pun pergi. Tiba-tiba bayangannya menghilang begitu saja.
"Whoaa!! Dia pasti bukan manusia!!" kata namja gembul yang sedang memakan kripik miliknya saat melihat Kyuhyun menghilang ketika tak ada yang menyadarinya selain namja itu.
"Apa? Apa?" Kangin sontak mencari tahu apa yang dikatakan namja gembul bernama Shindong itu.
Eunhyuk tiba-tiba terjatuh terduduk di lantai yang dingin. Teman-temannya segera menghampirinya dengan panik.
"Hyukkie kau kenapa?"
"Hyung, gwaechana?"
"Kalian semua. Harus datang ke opera itu. Kalau tidak, dia akan marah kepadaku." kata Eunhyuk sebelum ia jatuh pingsan.
"Dia? Siapa?" tanya Siwon curiga.
"Sudah, masalah itu nanti saja di pikirkan, sekarang kalian yang berbadan besar! Bantu angkat Eunhyuk." komando Leeteuk.
Siwon, Kangin, dan Zhoumi segera menggotong Eunhyuk dan membawanya ke rumah sakit terdekat.


~Opera~


"Apa yang kau lakukan Kyu?!" geram seorang namja yang menggunakan topeng.
"Mianhae, jeongmal mianhaeyo, appa." kata Kyuhyun.
"Kau membuat kita hampir diketahui manusia! Bodoh!" namja tersebut mencambuk Kyuhyun.
"Han hyung! Sudahlah. Maafkan Kyuhyun. Anak ini biar aku yang urus." kata namja yang menggunakan kacamata. Namja yang di panggil Han hyung itu hanya diam.
"Hyung, kapan kau akan membebaskanku?" tanya seseorang dengan nada lirih.
"Setelah kekasihmu membuat semua orang masuk ke dalam opera dan membuat mereka menjadi mainanku." jawab namja itu.
"Eunhyukkie, aku merindukanmu." kata namja yang bertanya tersebut.
"Lee DongHae! Kau akan mendapatkan kebebasanmu nanti! Diam dan kau harus memuaskanku sekarang." kata namja tadi lalu mencambuk namja yang di panggil Donghae itu. Donghae bersimpuh dihadapan namja itu. Ia pun mulai memuaskan hasrat orang yang menawannya dan menjadikan kekasihnya 'boneka' itu.



~Opera~



Malam pertunjukkan opera pun di mulai. 2 orang berpakaian aneh menurut teman-teman Eunhyuk. Keduanya menggunakan topeng. Dan duduk di bagian paling depan. Apakah mereka pembunuh?
"Hei, siapa orang itu ya?" bisik Sungmin kepada teman-teman lainnya.
"Huum, entahlah.. gaya pakaian mereka aneh sekali." bisik Zhoumi
"Apa mereka pembunuh? Aku takut hyung.." kata Ryeowook yang langsung mendekatkan diri ke Zhoumi yang duduk di sebelahnya.
"Apa kalian bisa diam? Aku tak dapat menikmati opera ini." kata namja jangkung yang menggunakan topeng bewarna merah.
Sontak mereka langsung diam membeku.

Setelah pertunjukan opera selesai, Eunhyuk menghampiri teman-temannya.
"Bagaimana pertunjukannya?" tanya Eunhyuk antusias.
"Bagus, bagus! Bagaimana kau bisa tampil sehebat itu? Kami jadi ingin sepertimu!!" girang Sungmin.
"Kalian tertarik? Kalian mau bergabung?" tanya Eunhyuk.
Semuanya mengangguk. Kecuali Siwon. Ia merasakan ada aura berbeda di studio pertunjukan.
"Hyuk hyung, aku merasa tidak nyaman disini. Kenapa auranya menyeramkan ya?" kata Siwon lalu melihat ke sekeliling mereka.
"Ah, itu perasaanmu saja Siwon-ah. Disini tidak ada hantu." kata Eunhyuk.
"Tempat ini terlihat tua. Kenapa tidak pindah ke studio baru?" tanya Zhoumi yang mulai merasakan hal yang sama seperti Siwon.
"Ah, kami sudah betah disini, jadi ya tidak mencari studio baru." jelas Eunhyuk.
Tiba-tiba 2 namja bertopeng menghampiri mereka.
"Lee HyukJae? Bisa pinjam waktumu sebentar?" kata seorang namja bertopeng hitam.
Heechul memperhatikan namja itu. Ia merasa mengenal namja itu.
"Bisa, Tuan. Guys, aku pergi sebentar nde." Eunhyuk berjalan mengikuti 2 namja itu.
Heechul menatap namja itu terus menerus. Namja bertopeng hitam itu pun menatap Heechul lalu tersenyum setelah itu ia pergi bersama Eunhyuk di ikuti namja yang lainnya. Melihat senyuman dan tatapan namja itu Heechul terjatuh.
"Aku akan bergabung. Aku ingin bertemu Hankyung." kata Heechul dengan tatapan kosong.
"Hyung? Hankyung hyung sudah meninggal. Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Siwon kaget.
"Sudah kuduga ada yang tidak benar dengan opera ini." kata Zhoumi.
"Kau menyadarinya hyung?" tanya Siwon. Zhoumi mengangguk sebagai balasannya.


~Opera~



"Kekasihmu, ada di dalam mobilmu. Kau sudah berhasil membuat mereka ingin bergabung." kata namja bertopeng hitam.
"Terima kasih, Tuan."
"Dan lagi, kau harus meyakinkan temanmu yang bernama Siwon dan Zhoumi itu agar mereka tidak curiga denganku, atau pun tempat ini. Atau aku akan membuatmu tak dapat melihat kekasihmu untuk selamanya." lanjut namja itu.
Eunhyuk mengangguk mengerti. Kedua namja itu pun pergi dan Eunhyuk kembali ketempat teman-temannya.



~Opera~



"Kalian jadi bergabung?" tanya Eunhyuk.
Semuanya mengangguk. Mereka akan bergabung serta menyelidiki tempat ini.
Sayangnya rencana mereka akan gagal karena mereka terikat dengan sang demon.
"Aku pasti ikut. Aku akan bertemu dengannya lagi." kata Heechul seolah-olah terhipnotis.
Eunhyuk yang menyadari apa yang terjadi pada Heechul hanya menangguk dan berkata,
"Kau bisa ikut hyung. Tapi kau tidak bisa bertemu dengannya. Dia sudah tenang hyung." kata Eunhyuk.
Tiba-tiba ia menjentikkan jarinya. Heechul pun jatuh pingsan.
"Ba-bagaimana bisa?!" tanya Ryeowook kaget.
"Itu salah satu trik yang kupelajari agar menyembuhkan orang dari hipnotis." jelas Eunhyuk singkat.
"Darimana kau mempelajari itu?" tanya Siwon.
"Saat aku mengunjungi seorang yang dapat menghipnotis, ia mengajariku tentang hipnotis dan lainnya." kata Eunhyuk
Selanjutnya mereka hanya berbincang-bincang selagi menunggu Heechul sadar. Setelah Heechul sadar, mereka pun pergi dari studio opera.



~Opera~



"Hae, aku merindukanmu.." kata Eunhyuk.
"Ne, aku juga Hyukkie. Kumohon cepat selesaikan tugasmu. Aku sudah tak tahan menjadi tahanannya. Aku sudah lelah menjadi pemuasnya. Kumohon.." kata Donghae memelas.
"Ne, aku akan segera menyelesaikannya. Semua yang di inginkannya sudah terpenuhi, tinggal membuat pertunjukan besar yang dihadiri banyak orang setelah itu ia akan menguasai dunia ini." kata Eunhyuk lirih.
Ia ingin egois kali ini. Ia tak mau terpisah lagi dengan kekasihnya. Biarlah jika ia juga harus menjadi demon. Asal kekasihnya berada bersamanya ia akan melakukan apapun demi hal itu.



~Opera~



Eunhyuk terlihat sibuk menempelkan poster pertunjukan operanya. Esok adalah hari pementasannya. Dan setelah itu, ia dapat bersama dengan Donghae-nya. Yahh.. DonghaeNYA. Eunhyuk menghela nafasnya, lalu melanjutkan pekerjaannya.

Setelah selesai ia istirahat di sebuah kedai kopi. Kedai itu ternyata tempat ia bertemu dengan seseorang yang menjadikannya boneka sekarang ini.
Jika ia bisa kembali ke masa lalu. Ia sangat ingin agar dapat membawa pergi Donghae saat itu. Agar penolakannya tak membuatnya kehilangan orang yang ia sayangi.

Hari demi hari ia lewati, mencari 30 orang yang akan dapat dijadikan boneka oleh Tuannya. Dan akhirnya, ia berhasil mengumpulkan 30 orang untuk menjadi pemain opera dan boneka Tuannya.

Dan pekerjaannya akan segera selesai, setelah itu ia dapat bertemu dengan kekasihnya kembali.



~Opera~



Ribuan penonton sudah datang memenuhi tempat duduk. Kedatangan 4 orang tambahan untuk pertunjukan spesial ini. 15 orang terkumpul di backstage. Kemana yang lainnya? Mungkin pementasan ini hanya membutuhkan 15 orang.

Para pemain berkumpul. Mereka bingung melihat 4 orang bertopeng dengan pakaian yang.... aneh?
"Siapa mereka, Hyukkie?" tanya Leeteuk.
"Oh, mereka pemain tambahan." jawab Eunhyuk.
"Bukannya sudah ada 30 orang? Kenapa masih membutuhkan pemain tambahan?" tanya Shindong curiga.
Belum sempat Eunhyuk menjawab, seorang namja bertopeng hitam menahannya. Ia membuka topeng yang ia kenakan. Semua orang terkaget melihat siapa yang menggunakan topeng itu.
"HANKYUNG!!" teriak Heechul histeris.
Namja yang di panggil Hankyung itu hanya tersenyum lalu menatap mata semua orang satu persatu. Dan mereka terhipnotis agar tak berkata apa pun. Mereka hanya diam. Tak bereaksi. Seperti robot hidup.
"Kalian mengerti apa yang harus kalian lakukan?" tanya Hankyung.
"Mengerti." jawab mereka serempak kecuali 4 namja di belakangnya.


Pertunjukan pun di mulai. Semua terpesona akan pertunjukan opera tersebut. Cerita yang bagus dan mengharukan. Pada akhir cerita para pemain membentuk sebuah formasi. Mereka mulai bernyanyi

nante nante kageki na shichuēshon
sarani motto motto hamatte shimau daro u
sa ii kai
masumasu miwaku na imēji
kimi wa suikoma re tada mitasa re

sa ii kai
naisho naisho Opera
odoru yo Opera
utau yo Opera
ne ii kara kūru ni iko u ka
naisho naisho Opera
kiwadoi Opera
taito na Opera
sa ii kara kore ga ii kara

ne ii kara kūru ni iko u ka
sa ii kara kore ga ii kara

sashikomu hikari no shita de wa
kimi no ai ha demo kasuka ni nijimu
sou sa shuyaku ha akumademo boku de
issai no yousha mo nai kimi o tokasu

sa ii kai
naisho naisho Opera
odoru yo Opera
utau yo Opera
ne ii nara hīto ni shiyo u ka
naisho naisho Opera
kiwadoi Opera
taito na Opera
sa ii i kara zenbu ii kara

ne ii nara hīto ni shiyo u ka
sa ii kara zenbu ii kara

Tokimeki wa itsumo totsuzen yattekuru
Kara yaburu yuuki naku sa nai de zutto zutto
Mōtsaruto , hen deru , vīze
Kotoba wa naku tatte
Kimi ga omou yori kimi ni niau opera

naisho naisho Opera
odoru yo Opera
utau yo Opera
ne ii nara hīto ni shiyo u ka
naisho naisho Opera
kiwadoi Opera
taito na Opera
sa ii i kara zenbu ii kara

Ne ii kara Kūru ni iko u ka
Sa ii kara Kore ga ii kara

Sa ii kara Zenbu ii kara
Ketika lagu selesai di nyanyikan dan mereka selesai menari, seorang namja bertopeng hitam maju, mengucapkan sebuah mantra dan seketika cahaya ungu tua melingkupi semua orang disana. Cahaya ungu tua itu menyambar semua orang dan juga 10 pemain opera. Mereka pun jatuh dengan keadaan tubuh yang sangat kurus. Hampir semuanya berisi tulang. 
Jiwa mereka telah di ambil oleh seorang namja bertopeng hitam tersebut. Namja itu tertawa senang. Melihat hasil karyanya. 4 orang di belakangnya hanya tersenyum.
"Hyung kau tidak lelah hidup tanpa kekasih? Atau kau tak merindukan kekasih lamamu hum?" tanya namja bertopeng abu-abu.
"Sepertinya kau benar, Bum." namja itu mendekat kepada seorang namja yang cantik, tetapi karena ulahnya namja tersebut menjadi kurus kering tanpa daging dengan wajah yang sangat pucat.
Namja tersebut membacakan sebuah mantra, dan seketika, namja berwajah cantik tersebut dapat hidup kembali.
"Chullie, kau akan bersamaku sekarang dan selamanya." kata namja itu.
"Gomawo kau telah mengembalikanku. Aku sungguh merindukanmu. Jangan tinggalkan aku lagi." kata namja cantik itu.
"Aku berjanji."

~End~

Maap kalau ceritanya membingungkan, atau lainnya. Kritik dan saran diterima.

I'll Show You

Author : Black Ave
Pairing : SiHan slight! HeeKyung slight! KangHan
Rate : PG
Genre : Romance
Warn : Genderwitch, girl!Hankyung, girl!Heechul, YURI
Summary : Hankyung seorang yeoja yang bisa dikatakan polos dan weird. Ia sering menjadi korban bullying di sekolahnya. Ia hanya memiliki teman dekat bernama Heechul. Ternyata Heechul menyukai Hankyung sedangkan Hankyung menyukai seseorang yang sering membullynya.


~Happy Reading~


"Huuu!! Lihat tuh yeoja kampungan.. hahaha!" ejek seseorang ketika Hankyung lewat.
Hankyung hanya menunduk menahan rasa sakit di hatinya. Tiba-tiba seorang namja berwajah tampan dan memiliki badan besar menghampirinya. Lalu menepuk pundaknya.
"Sudah! Sudah! Gak kasihan kalian sama yeoja kampung ini huh?" katanya dengan nada mengejek.
Hankyung mengira orang itu akan membelanya. Tetapi...
Sudahlah! Ia tak tahan akan semua ini. Hankyung menepis tangan namja itu dari bahunya. Ia berlari menuju taman belakang yang sepi. Ia duduk di bawah pohon dan menyembunyikan wajahnya di lututnya. Ia menangis tersedu-sedu.


Hankyung POV


Apa salahku? Kenapa mereka berbuat seperti itu padaku? Tak bisa kah mereka berhenti membullyku sehari saja? Tak bisakah itu?!

"Aaaaaa!!!!! Aku benci kalian semua!!!!!" teriakku frustasi.
Tak ada siapa pun disini. Aku bebas berteriak semauku.
"Apa kau membenciku juga?"
Siapa itu?
Aku mendongak. Melihat seorang yeoja. Siapa dia? Dia cantik sekali.. apa dia kesini untuk membullyku juga?
"Jangan takut. Aku gak bakal ngebully kamu kok. Kamu Hankyung kan? Murid yang ikut program pertukaran pelajar dari China?"
Darimana yeoja itu mengetahuiku? Aku mengangguk sebagai balasannya. Ia tersenyum padaku.
"Tenang saja. Aku akan membelamu. Perkenalkan, aku Kim Heechul, ketua OSIS disekolah ini. Mulai sekarang, kita berteman ya?" yeoja bernama Heechul itu mengulurkan tangannya. Aku pun membalas ulurannya. Ia menarikku agar berdiri.
"Sudah jangan menangis! Kebetulan kelas kita sama, ayo ku antarkan kekelasmu." katanya.
"Ah, iya.." balasku singkat.

Hankyung POV End
Normal POV


Hankyung berjalan bersama Heechul. Mereka melewati segerombolan anak-anak pembully.
"Hei, lihat tuh! Si yeoja kampung punya teman baru. Ketua OSIS kita lagi! Jangan-jangan ketua di peletin yeoja itu! Hiiii~~" ejek seorang yeoja yang tak kalah cantik dengan Heechul.
"Diam kau Seohyun! Kau tak tahu apa-apa tentang Hankyung!" gertak Heechul.
"Oh, oh, oh. Ketua OSIS kita yang cantik membela si yeoja kampung itu ya.. huumm.. oke kalau begitu." kata seorang namja sambil menyeringai.
"Iya! Aku membelanya! Mau apa kau Choi Siwon?! Lebih baik kau urusi nilaimu yang buruk itu!" balas Heechul jutek.
"Oh begitu ya. Kau lupa bahwa aku anak pemilik sekolah ini? Aku bisa saja menyuruh kepala sekolah mencabut jabatanmu sebagai seorang Ketua OSIS!" balas namja yang di panggil Choi Siwon itu.
"Tck! Yang benar akan menang suatu saat, brengsek!" jawab Heechul.
Heechul segera menarik Hankyung pergi begitu melihat temannya berkaca-kaca.

Sesampainya dikelas, Hankyung duduk di sebelah Heechul. Pelajaran pun dimulai.
"Bukannya tidak di perbolehkan untuk duduk dengan teman sesama jenis? Heechul kau pindah ketempat Siwon. Siwon duduk bersama Hankyung." kata Kim seonsaeng begitu melihat tempat duduk muridnya mulai berubah.
"Maaf pak! Saya tidak mau pindah. Saya tidak akan membiarkan sahabat saya tersakiti karena namja sok berkuasa itu!" jawab Heechul.
"Eonnie... gwaechana. Aku akan bertahan." kata Hankyung sambil tersenyum.
Senyum manis tapi terlihat menyedihkan di mata Heechul.
Senyum itu senyuman belaka. Ia hanya ingin Heechul menuruti kata gurunya.
Heechul menatap Hankyung dengan khawatir. Hankyung mengangguk dan tersenyum.
"Oh ayolah! Apa perlu menjadi dramatis seperti ini huh?!" kata Siwon jengah.
"Siwon-ssi, bersabarlah sedikit." kata Kim seonsaeng.
Heechul mendengus mendengar perkataan Siwon. Heechul pun pindah ke tempat Siwon. Ketika mereka berpapasan Heechul menatap Siwon dengan tajam.



Pelajaran pun berjalan dengan lancar. Selesai pelajaran Heechul segera menghampiri Hankyung. Ia tak mau Hankyung di bully lagi, dengan segera ia menarik Hankyung pergi dari kelas. Hankyung menunduk selama perjalanan. Entah kenapa pikirannya tak bisa lepas dari namja bernama Choi Siwon itu.

Heechul dan Hankyung duduk di tempat mereka bertemu tadi.
"Kyungie, kamu kenapa? Apa selama pelajaran tadi Siwon menyakitimu?" tanya Heechul khawatir.
Hankyung menggelengkan kepalanya. Ia menunduk. Tak tahu ingin berkata apa.
"Lalu? Kau kenapa? Cerita padaku."
"A..Aku.." Hankyung tak tahu apa yang ingin ia ungkapkan.
Heechul yang mengerti bahwa Hankyung yang kebingungan ia merangkulnya dan tersenyum.
"Aku akan mengajarkanmu apa yang harus kau lakukan di sekolah ini."


~I'll Show You~


"Hei lihat tuh yeoja! Kasihan ya, mengambil raport sendiri. Pasti gak punya orang tua! Hahaha!" ejek segerombolan anak-anak.
Hankyung geram. Jika biasanya ia tak melakukan apa pun. Kali ini dia akan menggertak mereka.
"Kalian! Kalian benar-benar tak lebih dari sampah! Kalian boleh mengejekku! Tapi, jangan pernah sangkut pautkan dengan keadaan orang tuaku! Kalian tahu apa tentangku hah?!" teriak Hankyung.
Sontak semua mata mengarah kepada mereka.
"Oh, yeoja kampung ini mulai berani kepada kita!" Siwon mendekati Hankyung.
Ia mencengkram kuat dagu milik Hankyung.
"M-mau apa kau?! L-lepaskan!" Hankyung memberontak.
Siwon semakin kuat mencengkram dagu Hankyung agar yeoja itu tak dapat bergerak.
Hankyung menampar Siwon dengan keras. Matanya sudah berkaca-kaca.
"Brengsek kau! Aku membenci mu Choi Siwon!!!!" teriak Hankyung. Ia berlari dengan cepat meninggalkan Siwon dan kawan-kawannya. Siwon terdiam. Pertama kalinya ia merasa bersalah kepada yeoja itu. Siwon memegang pipinya yang memerah karena tamparan keras dari Hankyung.
Teman-temannya segera menghampirinya.



~I'll Show You~


Hankyung menangis di taman. Taman itu lah tempat dia mencurahkan semua kekesalannya. Kesedihannya. Hankyung tak menyadari Heechul memperhatikannya. Ada suatu perasaan yang membuatnya tetap diam dan tak menghampiri Hankyung.


Heechul POV


Kyungie.. maafkan aku yang tak ada saat kau di ejek. Maafkan aku.. batinku. Sudah sejak lama aku mencintai yeoja itu. Yeah. Aku tau ini salah. Aku mencintai seseorang yang juga yeoja sepertiku. Tapi, aku tak pernah berani mengungkapkannya. Karena aku tahu, aku hanyalah seorang sahabat di matanya. Tidak lebih. Ia menyukai Siwon. Orang yang membullynya. Inginku memusnahkan Siwon dari dunia ini, agar Hankyung menjadi milikku. Tapi... aku tahu, justru aku membuat orang yang kusayangi menjadi semakin sedih. Dan melihatnya sedih, adalah hal yang membuat hatiku terluka. Aku tak mau melihatnya semakin sedih. Aku pun memutuskan menghampirinya.

"Kyungie..."


Heechul POV End
Normal POV


"Kyungie..." panggil Heechul.
Hankyung mendongak. Ia berdiri dan memeluk Heechul erat. Ia terus menangis di pelukan Heechul. Heechul mengusap punggung Hankyung, menenangi orang yang dicintainya.
"Tenanglah Kyungie.. mianhae, aku tak ada saat kau sedih.." kata Heechul.
Hankyung tetap menangis dan menganggukkan kepalanya pelan.
"Uljimma Kyungie.." Heechul terus menenangkan Hankyung. Akhirnya Heechul mengangkat dagu Hankyung. Bibir mereka saling berpautan. Heechul mencium Hankyung lembut. Hankyung kaget dengan tindakan Heechul. Ia tak menolak, maupun membalas ciuman Heechul. Heechul melepaskan pautan mereka, lalu menghapus air mata Hankyung.
"Jangan menangis terus, itu membuat hatiku sakit. Maafkan aku karena aku tak dapat mengontrol perasaanku. Aku tahu ini salah, dan aku akan mencoba merelakanmu.. Aku akan membantumu untuk mendapatkan orang yang kau inginkan. Walau itu menyakitkan bagiku, tapi kebahagianmu adalah kebahagianku juga. Jeongmal saranghaeyo.. mianhae atas perasaan ini.." kata Heechul lalu menunduk.
"Gwaechana eonnie.. perasaan itu tidak bisa kita atur. Cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya. Dan ketika rasa itu semakin menguat, kita hanya bisa membiarkannya. Maafkan aku juga yang tak bisa membalas perasaanmu. Maafkan aku yang justru memilih orang yang tak pernah mengetahuiku bahwa aku mencintainya." kata Hankyung yang mengerti perasaan Heechul. Hankyung tersenyum kepada Heechul. Heechul mendongak, menatap sahabatnya.
Heechul tau senyum itu hanya terpaksa. Heechul pun tersenyum. Sama seperti Hankyung.
"Aku akan membantumu untuk mendapatkannya." jawab Heechul mantap.



~I'll Show You~



Malam ini adalah prom night bagi anak-anak kelas XII. Hankyung datang bersama Heechul. Mereka berdua sangat cantik malam ini. Heechul datang dengan rambut yang di ikat satu dengan blus putih dan rok mini bewarna biru muda. Hankyung dengan rambut tergerai panjang dan bergelombang di bagian ujungnya serta dress mini bewarna hitam. Hankyung terlihat feminim dan Heechul terlihat sedikit tomboy walau masih terlihat sisi manisnya.

Semua mata melihat ke arah mereka. Mengagumi kecantikan dua yeoja bersahabat itu. Semuanya terperangah melihat mereka. Seorang namja berwajah angelic datang menghampiri mereka.
"Nona-nona, selamat datang di pesta malam ini." namja itu membungkuk di hadapan mereka. Lalu mencium punggung tangan Heechul dan Hankyung.

Hankyung dan Heechul pun berjalan bersama. Ketika mereka melewati Siwon yang masih tak berhenti tercengang mereka hanya menyeringai tipis. Mereka berdua pun menikmati pesta malam itu. Heechul berdansa dengan namja yang tadi menghampiri mereka yang bernama Leeteuk itu. Hankyung hanya diam melihat sahabatnya berdansa. Banyak namja yang mengajak Hankyung untuk berdansa, tetapi di tolak oleh yeoja manis itu.

Tiba-tiba Siwon menghampirinya, dan berlutut di hadapannya. Semuanya menatap mereka berdua.
"Hankyung noona, maafkan aku yang selama ini membullymu. Maafkan aku yang hanya melihatmu dari penampilan. Maafkan semua kesalahanku. Maukah kau memaafkanku noona? Dan menjadi kekasihku?" kata Siwon lalu memberi sebuah bunga kepada Hankyung.
Hankyung diam tak menjawab Siwon. Ia berlalu pergi meninggalkan Siwon dan menghampiri sahabatnya.
"Maafkan aku Choi Siwon, jikalau aku harus memilih di antara kalian berdua, aku akan lebih sahabatku." kata Hankyung sambil menyeringai.
Heechul kaget mendengar perkataan Hankyung. Bukan hanya Heechul, semua nya pun terkaget. Siwon menatap Hankyung sedih. Ia berjalan mendekati Hankyung.
"Apa kalian serius? Kalian lebih memilih untuk menjadi pasangan abnormal?" lirih Siwon.
Hankyung mengedipkan sebelah matanya ke arah Heechul. Heechul mengerti maksud Hankyung.
"Menurutmu bagaimana Tuan Choi?" kata mereka bersamaan. Mereka pun tertawa dan pergi meninggalkan pesta. Mereka berjalan menuju ruang tempat musik diputar. Mereka pun menyalakan sebuah lagu. Lagu yang mewakili perasaan Hankyung selama ini.


Sekembalinya Hankyung dan Heechul, datanglah seorang namja yang tak kalah tampan dari Siwon. Namja itu menghampiri Hankyung.
"Sudah lama sekali aku menunggumu kembali." Hankyung tersenyum manis. Sangat manis.
"Ya aku kembali untuk menjadikan kau milikku kembali."
Semua terperangah. Namja itu, bukan lah murid di sekolah mereka.
Hankyung, murid yeoja yang weird, aneh, dan korban bullying. Dia memiliki kekasih?
"Miss you my raccoon." Hankyung memeluk erat namja itu.
"Miss you too my love,"

Seseorang berteriak.
"I.. ini tak mungkin!!! Kau murid angkatan tahun lalu yang meninggal saat kecelakaan perpisahan tahun lalu kan? Kau... Kau adalah Kim Young Woon!" teriak Kwon seonsaeng.
Yeoja cantik itu shock lalu pingsan.
Semua terperangah tak percaya mendengar  kata Kwon seonsaeng.
Hankyung dan Kangin pergi meninggalkan orang-orang yang masih tak percaya akan keberadaan Kangin. Apakah itu bayangan belaka? Mengapa terlihat sangat nyata? Benarkah itu Kim Young Woon musuh bebuyutan dari Choi Siwon?


~End~



Gak terima permintaan sequel ya xD /kabur sebelum di bunuh readers/

Saturday, August 9, 2014

My Sweet Kitty

Author : black ave
Genre : Romance
Rate : M
Pairing : SiHan
Sumarry : Siwon melihat seekor kucing yang di buang oleh pemiliknya dan di tinggal dalam kardus. Karena tak tega ia pun membawa kucing itu ke apartmentnya. Tak di sangka, kucing itu bukan kucing biasa. Lalu, apakah itu siluman kucing atau apa?


~Happy Reading~




Siwon POV



Hari yang cerah untuk berjalan-jalan di sekitar taman ini. Sudah lama sekali aku tak mengunjungi taman berkenangan ini. 


sreekk sreekk


Suara apa itu?

Aku berjalan perlahan ke arah sumber suara. Seekor kucing yang menggigil keluar dari semak-semak.
Tunggu! Kucing? Menggigil? 
Ya Tuhan! Kasihan sekali kucing itu..

Dengan segera aku menggendong kucing itu. Kubawa kucing itu pulang ke apartmentku.


Siwon POV End


Normal POV


Siwon dengan tergesa-gesa berjalan ke apartmentnya yang tidak jauh dari taman itu. Sesampainya ia di apartmentnya ia segera meletakkan kucing itu dikasurnya lalu segera menelpon dokter hewan. Setelah dokter hewan datang, sang dokter pun memeriksa kucing itu.

"Kucing ini tidak apa-apa. Hanya kedinginan saja. Hanya perlu di bersihkan, tubuhnya kotor sekali. Sepertinya ia di buang oleh pemilik lamanya." jelas dokter.
"Ah, arraseo. Ghamsa." balas Siwon sambil membungkuk kepada dokter tersebut.


~My Sweet Kitty~



Malam pun tiba. Siwon tengah terlelap sangat pulas. Seberkah cahaya menyinari tubuh kucing yang tengah di dekap Siwon. Kucing itu pun berubah menjadi seorang manusia yang manis dengan ekor dan telinga kucing yang menambah kemanisan dari manusia itu.



Pagi pun tiba.




Siwon bangun dan mengerjapkan matanya. Ia terkaget melihat seorang namja berada di dekapannya.

"GYAAAAA!!!!!" teriak Siwon


Bugh!


"Ungg~" leguhan keluar dari seorang namja yang terjatuh dari kasur.

Siwon melihat keadaan namja itu. Ia tercengang. Namja itu tak menggunakan sehelai benang pun. Namja itu terlihat manis dengan telinga dan ekor kucing miliknya. Siwon terhenyak. Ekor? Telinga kucing? Apa jangan-jangan namja itu kucing yang ia selamatkan?

Siwon pun melempar selimutnya menutupi tubuh namja itu. Ia turun dari kasur dan berjongkok dihadapan namja itu.

"Siapa namamu?" tanya Siwon dengan nada lembut
"Umm..." namja itu tak menjawabnya.
Siwon melihat sebuah bandul perak di leher namja itu.
"Ha... Han..Kyung. Hankyung? Itu namamu?"
Namja itu hanya mengangguk.
Siwon tersenyum manis. Ia memeluk namja kucing bernama Hankyung itu.
"Jangan takut, aku bukan penjahat kok." kata Siwon sambil tersenyum.
Hankyung tak menjawab. Sepertinya kucing itu belum bisa bicara bahasa manusia.



~My Sweet Kitty~




Hankyung pun mulai bisa berbicara setelah di beri pelajaran berbicara. Siwon pun tersenyum melihat Hankyung riang karena telah dapat mengerti apa yang orang lain katakan dan dapat membalas perkataan orang itu.Tetapi lucunya walaupun ia bisa berbicara ia tetap saja tidak banyak bicara saat bersama Siwon.


Siwon pun mendekati Hankyung yang tengah asyik bercengkrama dengan 2 namja teman barunya. Siwon memeluk Hankyung dari belakang.

"Hannie, bisa kita bicara sebentar?" bisik Siwon lembut.
Hankyung hanya mengangguk malu.
"Ayoo~ jangan malu-malu, Kyungie! Kau saja bisa berbicara panjang lebar dengan kami!" kata temannya yang berwajah cantik namun terlihat sedikit sangar.
"Umm~ arraseo Chullie." balas Hankyung
Hankyung pun mengikuti Siwon yang mengandengnya pergi menjauh dari temannya -Heechul dan Kibum.

"Hannie, bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Umm~ boleh.." balas Hankyung sambil menunduk.
"Sampai kapan kau akan menjadi manusia seperti ini?"
"Itu.... hanya bertahan sampai akhir tahun. Setiap akhir bulan, aku akan menjadi manusia selama 1 bulan. Setelah itu akan kembali menjadi seekor kucing.."
Siwon terdiam. Ia tak mau kehilangan Hankyung. Ia sudah benar-benar mencintai namja manis itu. 3 hari lagi adalah pergantian tahun. Dan 3 hari lagi, ia akan kehilangan namja manis itu. Yang telah mengisi hari-harinya. Yang telah membuatnya benar-benar mencintai seseorang.
"Arraseo.." jawab Siwon lirih.


Setelah berpamitan mereka pun pulang ke apartment milik Siwon. Tak ada perbincangan di antara mereka.

Mobil Siwon tiba-tiba terhenti. Di jalanan yang sepi dekat sebuah hutan. Tak ada mobil mana pun yang lewat.
"Aish! Ada apa ini?" kesal Siwon.
Hankyung hanya diam. Ia tak tahu harus berbuat apa.
"Tidak ada sinyal. Sial!" Siwon pun makin kesal
Melihat itu Hankyung terlihat agak takut.
Siwon melihat ke arah Hankyung yang menunduk. Tak sadar setetes air mata jatuh dari mata indah milik Hankyung.


Grep



"Mianhae.. aku membuatmu takut kan?" Siwon memeluk Hankyung dan tersenyum manis.

Hankyung tak menjawab. Ia tetap menangis tanpa suara.
Siwon tak tahu harus berbuat apa, tanpa sadar ia mengangkat wajah Hankyung lalu mencium bibir milik Hankyung.
Hankyung membulatkan matanya. Tak percaya, tapi ia juga tak dapat menolak ciuman itu. Dengan mengikutin nalurinya, ciuman tersebut pun menjadi semakin panas dan terlihat menuntut sesuatu.

Siwon pun menurunkan ciumannya ke leher mulus milik Hankyung. Ia tak dapat mengendalikan hasratnya sekarang.

"Unghh... si-siwonh~" leguhan nikmat keluar dari bibir Hankyung.
Siwon pun menjadi semakin liar mendengar desahan-desahan dari bibir Hankyung. Siwon membuka baju milik Hankyung lalu menciumi dada bidang milik Hankyung.
"Uuhh... jangan... mmhh berhenti.." Hankyung meremas rambut Siwon. Desahan demi desahan terus meluncur dari bibir Hankyung.



~My Sweet Kitty~



"Aaahh ahh.. p pelan-pelanhh aahh.."

"huumm mianhae baby.. hole mu sshhh benar-benar nikmat.."
Siwon menumbuk hole Hankyung dengan kasar. Semangatnya semakin bertambah ketika Hankyung mendesah kencang meneriakkan namanya.
"Aaahh ahh siwonniiee~ ahhh wanna cummhh..." Hankyung mendongak. Rasa nikmat yang menghujam holenya membuatnya kehilangan akal sehatnya. Ia benar-benar menyukai setiap sentuhan yang di berikan Siwon pada setiap inci tubuhnya.
Siwon mencium perut rata milik Hankyung, mengkocok cepat penis milik Hankyung yang berkedut dan mengeluarkan precum. 

Crooott crroooott croottt



Hankyung mengeluarkan semua yang ingin di keluarkan perutnya. Kemeja milik Siwon pun sudah basah terkena sperma milik Hankyung yang tidak sedikit. Tak lama pun Siwon mengeluarkan spermanya dalam hole ketat milik Hankyung.

Kedua nya terengah-engah. Kegiatan mereka benar-benar membuat mereka lupa waktu. Siwon pun mengeluarkan miliknya dari hole Hankyung.

"Istirahatlah baby.. kau pasti lelah." kata Siwon lalu mencium kening Hankyung. Hankyung mengangguk lalu terlelap dalam mimpi indahnya.



~My Sweet Kitty~



Pagi pun telah tiba. Akhirnya Siwon dapat menyalakan mobilnya. Ia pun bergegas pulang ke apartmentnya. Ia melirik Hankyung yang masih terlelap. Kegiatan semalam pasti membuatnya sangat lelah. 


Sesampainya di apartment, Siwon menggendong Hankyung yang masih dalam keadaan naked dan berjalan cepat-cepat. Berharap tak ada yang memergoki keadaannya dan Hankyung. 



Siwon merebahkan tubuh Hankyung di kasurnya. Siwon pun bergegas mandi. Setelah selesai ia membasuh dan membersihkan tubuh Hankyung dari sisa cairan cinta milik mereka setelah bermain semalam. Setelah selesai, Hankyung terbangun. Ia melihat Siwon yang tidak ada di kamar. Hankyung menunduk. Ia takut Siwon akan meninggalkannya setelah kejadian semalam.Hankyung menangis tanpa suara. Tak lama Siwon kembali membawa sarapan untuk Hankyung. Hankyung tak menyadari keberadaan Siwon dan ia tetap menangis dalam diam. Siwon yang melihat Hankyung terisak ia pun mendekati Hankyung dan memeluk namja itu.


"Uljima.. kenapa kau menangis, hm?" tanya Siwon lembut. Ia mengelus punggung Hankyung, dan menenangkan namja yang sudah sah menjadi kekasihnya sejak semalam.

"Ungg~ hiks.. han.. takut hiks.. kehilangan wonnie hiks.. han takut.. wonnie hiks.. bakal benci han.. hikss karena semalam.." Hankyung menjawab sambil terisak di pelukan Siwon.
Siwon tersenyum tipis. "Tidak akan. Itu tidak akan terjadi. Aku tak akan meninggalkanmu sekalipun aku harus menunggumu agar dapat bertemu di akhir bulan tahun depan." jawab Siwon sambil tersenyum.

Mereka pun berpelukan. Hari kebersamaan mereka akan segera berakhir. Hankyung akan kembali menjadi seekor kucing biasa.



~My Sweet Kitty~



Tahun telah berganti. Siwon enggan membuka matanya. Ia tahu pasti tidak ada lagi manusia kucing yang selama ini menemaninya. Tiba-tiba ia mencium bau makanan dari arah dapur. Ia pun bangun dan berjalan ke arah dapur. Ia terkaget melihat seorang manusia kucing sedang memasak. "Baby... Han?" panggil Siwon ragu.

"Nde Wonnie~?" namja itu berbalik. Namja berwajah oriental tersebut tersenyum manis kepada Siwon.
"Mantra kutukan han bisa lepas. Jadi Wonnie ga usah khawatir harus menunggu 11 bulan untuk bertemu han." lanjut namja itu.
Siwon segera mendekap erat Hankyung. Seakan tak ingin membiarkan namja itu pergi.

"Saranghae, baby Han."

"Nado.. nado saranghae, Wonnie."




~End~



FF ke 2 datang~~~ comment comment! Hope you like it!

You're My Valentine

Author : black ave & sammy
Genre : Romance
Pairing : HanChul
Rate : PG
Warn : Genderswitch, girl!Heechul
Summary : Sudah lama ku mengikutimu, menyukaimu, dan menjadi stalker mu. Tapi, kau tak pernah menyadari itu. Dan saat ini, aku akan menyatakan perasaanku di saat yang tepat ini.

~Happy Reading

Terlihat seorang yeoja yang sangat cantik tengah mengintip seorang namja yang sedang latihan basket bersama teman-temannya. Ia tak pernah melepaskan pandangannya dari sang ketua tim basket di sekolah mereka itu.

"Uhh.. kapan kau jadi milikku.." gumam Heechul -sang yeoja-
"Dorr! Hayooo ngintipin Hankyung lagi yaaa~" kata seorang namja yang mengagetkan Heechul dari kegiatan mengintipnya.
"Yak! Teukkie oppa! Kau mengagetkanku saja!" kata Heechul kesal.
"Habis kau asyik sekali mengintip namja itu. Padahal ada yang bersedia menjadi namjachingumu sejak lama." kata namja yang di panggil Teukkie oppa itu.
"Ayolah oppa.. lebih baik kau cari saja wanita lain. Kenapa harus Hee? Lagian percuma juga oppa mengejar Hee." jawab Heechul.
Tiba-tiba Leeteuk memojokkan Heechul dan membuat yeoja itu menabrak tembok.
"Kau sudah tau kan alasannya. Aku menyukai semua yang ada pada mu Hee. Kau saja yang terlalu mengidamkan namja oriental itu! Kau hanya menunggu hal yang tidak pasti!" balas Leeteuk dengan menatap Heechul tajam.
"Kau tak pernah melirikku sama sekali! Yang ada di pikiranmu hanya namja itu!"
"Ta-tapi oppa.."

Leeteuk pun mencium Heechul dengan kasar. Tiba-tiba, segerombolan anak-anak tim basket lewat dan mempergoki mereka. Heechul memberontak dan memukul-mukul dada bidang Leeteuk. Hankyung yang melihat itu pun segera memisahkan Heechul dari Leeteuk. Heechul pun bersembunyi di balik anak-anak tim basket karena ketakutan.

"Leeteuk-ssi, ketua osis itu kan? Tak ku sangka kau berperilaku buruk terhadap wanita. Seharusnya kau dapat memberi contoh yang baik. Tapi kau malah menyakiti seorang yeoja. Apa pantas kau menjadi seorang ketua osis?" kata Hankyung dingin.
"Itu bukan urusanmu!" gertak Leeteuk.
"Oh. Guys, antar yeoja itu ke kelasnya. Setelah itu kalian bisa kembali ke kelas kalian. Pulang sekolah, kita latihan lagi." komando Hankyung.



~You're My Valentine~



Heechul POV

Aku? Di tolong Hankyung? Orang yang kutaksir selama ini. Oh Tuhan~ kuharap ini bukan sekedar mimpi belaka. Terima kasih ya Tuhan... batin ku
"Agasshi, dimana kelasmu? Kami harus mengantar dan menjagamu seperti yang di katakan Hankyung hyung." tanya seorang namja. Dia Lee Donghae kan? Kekasihnya Hyukkie.
"Ah, kelas saya XI B - IPA" jawabku.
Ternyata benar ya, kata Hyukkie, Donghae itu baik dan tampan. Ah~ tapi kelihatannya masih lebih tampan Hankyung.

-Kelas XI B IPA-

"Sudah sampai agasshi." kata Donghae.
"Gomawo. Kau bisa memanggilku Heechul atau Hee." balasku
"Ah, kau Heechul noona teman Hyukkie, nde?"
"Nde. Aku teman dekat kekasihmu." aku tersenyum.
"Ah, ok noona. Panggil saja aku Hae. Kami permisi dulu nde. Sebentar lagi bell."
"Iya, Hae. Sampai jumpa!" balasku dengan riang.

Dengan begini, semakin mudah untuk mendekat ke Hankyung~ aaa~ ini seperti mimpi.
Aku pun masuk ke kelas dengan riang.

Heechul POV End

Normal POV

Pelajaran terakhir selesai lebih cepat. Anak-anak di kumpulkan di aula. Hari ini pertukaran hadiah Valentine. Heechul mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Ia tak menemukan orang yang ia cari.
Akhirnya ia keluar dari Aula dan berjalan tanpa arah. Heechul memeluk sebuah cokelat berukuran besar yang akan ia berikan kepada Hankyung. Ia pun melewati lapangan basket. Tiba-tiba sebuah bola basket mengenai kepalanya dan ia pun jatuh pingsan. Anak-anak tim basket pun segera membawa Heechul ke UKS.


~You're My Valentine~


Heechul pun terbangun dari pingsannya. Ia mengerjapkan matanya yang belum terbiasa dengan cahaya lampu UKS.
"Sudah sadar?" kata seseorang.
Heechul kaget melihat orang yang berada di dekatnya. Orang itu tersenyum manis kepadanya.
"Su-su-sudah.." jawab Heechul gugup.
Orang itu pun mengambil sebuah cokelat berukuran besar yang berada di meja.
"Ini? Untukku kan?" katanya sambil tersenyum manis.
Heechul hanya mengangguk tanpa memberikan sepatah kata apa pun.
Yeah, yang sedang menemani Heechul di UKS itu adalah Hankyung. Orang yang di taksir Kim Heechul.
"Noona, kau sangat lucu. Terima kasih untuk cokelatnya nde." kata Hankyung.
"Eum.. i-iya.. sama... sama.." Heechul menjawab dengan terbata-bata. Ia merasakan pipinya panas sekarang.

Hankyung pun meletakkan cokelat tersebut. Dan menggengam tangan Heechul.
"Noona, saranghae. Would you be mine?"
Heechul terdiam mendengar kata-kata Hankyung.


Heechul POV

"Noona, saranghae. Would you be mine?"

Apa ini bukan mimpi? Ia menemaniku di UKS. Ia tersenyum padaku. Ia menerima cokelatku. Dan... ia memintaku menjadi pacarnya. Sungguh kuharap ini bukan mimpi. Seandainya pun mimpi aku tak ingin terbangun dari mimpi indah ini.

Aku pun mengangguk. Aku tak bisa berkata apa pun saat ini. Terharu, senang, dan perasaan lain nya menghampiriku.

Hankyung pun memelukku erat. Dengan agak ragu pun membalas pelukannya. Hangat.
Sudah sejak lama aku menginginkan hal ini. Dan akhirnya.. impianku menjadi nyata.

Hankyung, you're my valentine.

Heechul POV End

~End~


Akhirnya jadi juga 1 FF ini. Awal idenya sih, Heechul ngasih Hankyung cokelat pas dia ngikutin Hankyung pulang. Cuman akhirnya di ubah gini hehe~ Hope u like it guys! Comment comment comment! ^^